Tidak Diperhitungkan
Hakim-hakim 3:12-30
Lalu orang Israel berseru kepada TUHAN, maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal.
- Hakim-hakim 3:15a
Dulu sempat populer sebuah film seri yang kemudian dibuat lagi versi terbarunya, berjudul MacGyver. MacGyver, tokoh utama film ini, adalah seorang pemuda yang dapat menggunakan barang-barang yang tampaknya biasa bahkan tidak terpakai, menjadi mempunyai fungsi dan berguna, serta memberikan solusi di tengah-tengah kesulitan yang dihadapinya. Di tangan MacGyver benda-benda tersebut bisa dikreasikan menjadi benda yang berguna. Benda-benda yang ia ciptakan sama sekali di luar pemikiran kita. Pernah nggak Anda berpikir demikian saat Tuhan memakai Anda atau seseorang? Tuhan seringkali memakai seseorang yang tidak diperhitungkan untuk menjadi alat kemuliaan-Nya. Salah satu contohnya adalah Ehud.
Ehud hidup pada masa orang Israel menderita di bawah pemerintahan Eglon, raja Moab. Israel saat itu sedang mendambakan seorang pembebas. Orang seperti apa yang mereka harapkan? Seharusnya seseorang yang cukup lengkap kemampuannya, bukan yang dianggap kurang. Namun tanpa terduga, Tuhan membangkitkan Ehud yang tidak diperhitungkan. Coba perhatikan profilnya, “... maka TUHAN membangkitkan bagi mereka seorang penyelamat yakni Ehud, anak Gera, orang Benyamin, seorang yang kidal.“ Ia seorang kidal. Pada masa itu seorang kidal dicap sebagai orang yang cacat, sehingga pasti tidak dipandang sebaik orang-orang lainnya. Siapa sangka, karena Ehud kidal justru bisa menyembunyikan pedangnya di tempat yang tidak biasa untuk mengambilnya dan mengalahkan raja musuh (ay. 16, 21). Sebagian besar orang mungkin tidak menyangka Ehud akan dipakai Tuhan, tetapi Tuhan berencana memakainya untuk menyelamatkan orang Israel.
Keselamatan juga datang hanya di dalam Tuhan Yesus. Apa yang tidak pernah terpikirkan oleh manusia, apa yang jauh dari bayangan manusia, itu yang dilakukan Tuhan Yesus, menyelamatkan manusia melalui kematian yang mengerikan di kayu salib sehingga kita beroleh keselamatan. Hendaklah kita ingat hal-hal ini, jangan memandang rendah diri sendiri atau orang lain karena Tuhan Yesus tidak memandang kita demikian. Jangan sia-siakan juga kesempatan yang Tuhan berikan, layanilah Tuhan Yesus sebaik-baiknya.
Refleksi diri:
- Apa yang sering membuat Anda merasa rendah diri saat melakukan pekerjaan Tuhan?
- Apakah Anda tahu apa yang Tuhan kehendaki untuk Anda kerjakan bagi-Nya? Bagaimana Anda akan mempraktikkannya?