Tidak pernah terlambat
Kisah Para Rasul 9:1-18
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?
- Roma 10:14
Sepertinya rekan-rekan sejawat Saulus tidak ada yang menyangka ia menjadi pengikut Yesus. Mereka mungkin berpikir, ahh nggak mungkin seorang yang sangat tinggi ilmu agamanya, begitu militan membabat orang Kristen, malah jadi Kristen. Begitu pula sebaliknya, banyak orang Kristen pada masa itu berpikir, mana mungkin seorang Saulus akan mengakui Yesus sebagai Juruselamat. Namun ternyata prediksi orang-orang salah karena Tuhan Yesus menjumpai Saulus. Sejak pertemuan itu, Saulus yang berubah nama menjadi Paulus, mengikut Yesus dengan setia.
Mengapa kok baru saat itu Yesus menjumpai Saulus? Kenapa bukan lebih awal? Waktu Tuhan selalu tepat, rencana-Nya pasti berhasil. Tuhan memang mau memakai Paulus, di waktu yang tepat untuk melayani-Nya.
Saya pernah mendoakan orang yang baru diamputasi jempol kakinya karena diabetes. Saya tidak kenal orang tersebut tapi dimintai menginjilinya. Ia adalah sahabat dari kenalan saya. Saya sempat ragu datang karena orang yang baru kenal biasanya ogah mendengarkan. Jangankan diinjili, didoakan saja suka menolak. Namun, saya tetap membesuknya sambil berdoa memohon pertolongan Tuhan.
Saya mengunjungi orang ini yang sudah berada di ruang ICU, sendirian, sedang dalam keadaan tidur. Saya bangunkan dia, lalu memperkenalkan diri dan mulai mengobrol. Saya menginjilinya, tidak lama, karena ia kelihatan masih lemah. Puji Tuhan! Akhirnya dia mau percaya Tuhan Yesus dengan berkata, “Iya saya percaya sungguh kepada Yesus, kalau nanti keluar RS saya akan ke gereja.” Saya menyambut, “Baik pak, saya tunggu yah..” Memang selang beberapa hari saya mendengar kabar bahwa bapak ini sudah meninggal. Namun, Tuhan pimpin saya di waktu terakhir untuk memberitakan Injil kepadanya. Tuhan tidak pernah terlambat.
Terkadang kita bisa kehilangan harapan ketika mendoakan seseorang agar percaya kepada Tuhan Yesus. Harapan semakin sirna ketika menyaksikan bagaimana orang itu bertambah keras menentang berita keselamatan. Jangan menyerah, doakan terus. Kalau Tuhan menghendaki tidak ada yang bisa menahan-Nya, siapa pun orangnya. Jangan putus harapan yah untuk setiap orang yang Anda harapkan jadi percaya Yesus.
Refleksi Diri:
- Saat Anda berdoa bagi seseorang agar menjadi percaya Yesus, apa yang sering buat Anda putus asa?
- Apa tekad Anda hari ini untuk seseorang yang hatinya keras dan sulit menerima Injil?