Tubuhmu bait Roh Kudus
1 Korintus 6:12-20
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, - dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
- 1 Korintus 6:19
Rasul Paulus sangat keras menegur jemaat Korintus yang menganggap remeh dosa percabulan. Bagi mereka, percabulan itu urusan fisik (tubuh) belaka.
Tubuh hanyalah materi yang ada di dunia ini. Kita tidak akan masuk sorga dengan tubuh ini. Segala perbuatan jasmani tidak ada sangkut pautnya dengan rohani.
Dalam perikop yang kita baca, Rasul Paulus memberikan berbagai alasan yang menegaskan betapa seriusnya percabulan. Salah satu alasannya adalah bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Roh Kudus berdiam di dalam tubuh kita. Tubuh kita adalah kudus. Kata “bait” dalam ayat ini merujuk pada bangunan bait Allah (di Yerusalem) tempat Allah bersemayam. Dalam bait Allah, terdapat ruang kudus dan ruang maha kudus. Saking kudusnya, ruang maha kudus hanya dapat dimasuki oleh imam besar setahun sekali. Rasul Paulus menyejajarkan tubuh kita dengan bait Allah. Itu berarti, tubuh kita adalah tempat bersemayamnya Allah. Oleh karena itu, bagaimana mungkin kita menjadikan tubuh sebagai alat untuk berbuat dosa?
Kita telah menyerahkan diri kepada Allah. Tubuh kita telah dibeli oleh pengorbanan Yesus di kayu salib dan harganya telah lunas dibayar. Tubuh kita telah ditebus untuk Dia. Karena itu, sebagai orang Kristen hendaklah kita menyerahkan tubuh kita kepada-Nya. Hargai penebusan Yesus dengan menghormati Roh Kudus yang diam di dalam tubuh kita.
Banyak gereja melarang penggunaan gedung gereja untuk aktivitas yang tidak berkaitan langsung dengan ibadah, misalnya pesta, senam, dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut dianggap “duniawi” sehingga tidak sepatutnya dilakukan di dalam gereja yang sebagai tempat kehadiran Allah. Kebijakan ini menunjukkan keseriusan menjaga kesucian bait Tuhan. Kalau gedung saja kita jaga kesuciannya, hal yang sama harus dilakukan terhadap tubuh kita. Dosa percabulan adalah pencemaran terhadap tubuh kita sebagai bait Allah.
Tubuh kita bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan. Tubuh tidak diciptakan untuk alasan percabulan, melainkan untuk dipakai melayani dan mempermuliakan Tuhan. Tubuh kita adalah milik Tuhan Yesus. Mari menggunakan tubuh kita dengan cara yang baik sesuai dengan kehendak Tuhan.
Refleksi Diri:
- Selama ini, bagaimana Anda menggunakan tubuh Anda? Apakah dengan cara yang kudus dan benar?
- Bagaimana cara Anda menggunakan tubuh untuk melayani dan mempermuliakan Tuhan?