Tuhan, buat saya menang
Matius 7:7-11
Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
- Matius 7:7
Pertengahan tahun lalu, saya dapat video tentang kesebelasan Kroasia yang berdoa sebelum bertanding. Dan mereka menang, menang, dan menang sampai akhirnya kalah dari Perancis di babak final Piala Dunia 2018.
Kira-kira apa isi doa tim sepakbola Kroasia? Apakah mereka minta menang? Apakah salah berdoa minta menang? Kita tidak tahu isi doa mereka. Apa mereka memang minta kemenangan atau minta kekuatan, kerjasama yang baik, penguasaan diri dalam bertanding. Hal kedua yang kita harus garis bawahi adalah doa tidak menggantikan latihan dan perjuangan keras. Berdoa minta menang bukan berarti tidak berlatih dan tidak berusaha main sebaik-baiknya. Doa yang paling baik adalah menyerahkan kepada Tuhan apa pun hasil pertandingan dengan tetap bermain sebaik-baiknya. Tidak usah berdoa “memaksa-maksa” minta menang, apalagi minta mukjizat segala.
Tuhan tidak melarang kita berdoa minta ini dan itu. Silakan saja. Namun, doa tidak menggantikan proses perjuangan kita. Selain berdoa minta hasil akhir yang terbaik, kita juga berdoa untuk kekuatan menjalani proses menuju hasil yang kita minta. Apakah Anda berdoa agar jadi kaya? Atau Anda (juga) berdoa agar diberi sehat dan hikmat untuk bekerja dan berusaha? Apakah Anda (hanya) berdoa agar dijauhkan dari sakit penyakit atau Anda (juga) berdoa agar diberi hikmat dan ketekunan untuk membangun gaya hidup sehat? Saya ingin mengingatkan bahwa berdoa untuk hasil akhir tidak sepenuhnya salah, tetapi alangkah indahnya doa Anda jika berdoa untuk proses menuju hasil akhir itu. Berdoa minta mukjizat tidak salah, tetapi apakah Anda juga berdoa untuk campur tangan Tuhan dalam perjuangan Anda menggenapi keinginan tersebut?
Doa yang salah adalah hanya meminta hasil akhir tanpa bertanggung jawab untuk berperan serta pada terwujudnya hasil. Seperti pepatah kuno: ora et labora. Berdoa dan bekerja.
Saudaraku, jangan mau jadi anak Tuhan yang terima hasilnya saja. Anda bukan lagi bayi yang selalu harus disuapi. Ayo, berusaha! Mulai bekerja mewujudkan apa yang Anda minta melalui doa.
Refleksi Diri:
- Bagaimana kecenderungan dalam menunggu jawaban doa? Apakah hanya menunggu saja atau sambil berusaha?
- Apa usaha nyata Anda untuk mewujudkan doa yang sekarang sedang digumulkan?