Tuhan Dan Pemerintahan
Zakharia 6:1-8
Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa,
- Titus 3:1a
Masih mengikuti struktur paralel terbalik, penglihatan yang terakhir ini paralel dengan penglihatan pertama. Di bagian perikop ini, empat kereta menggambarkan Tuhan yang mengawasi seluruh penjuru mata angin. Perbedaan dengan penglihatan pertama adalah kali ini kita diberitahukan salah satu cara Tuhan mengawasi bumi.
Ahli biblika sepakat bahwa keempat kereta kuda yang diutus ke seluruh bumi sesudah menghadap Tuhan (ay. 5) menggambarkan institusi pemerintahan yang ditunjuk Tuhan untuk menegakkan keadilan-Nya di atas negara-negara di bumi. Meski terjemahan LAI tidak menggunakan huruf kapital, kata “ia” di ayat 6 dan 7 merujuk kepada Raja di atas segala raja, yakni Tuhan Yesus sendiri. Dari Dia-lah penguasa-penguasa di bumi memiliki otoritas untuk menjalankan pemerintahan.
Seorang psikolog Kanada bernama Jordan Peterson pernah menuturkan mimpinya di mana ia melihat ribuan kuburan dari raja-raja dan penguasa-penguasa di masa lalu. Tiba-tiba saja para pemimpin masa lalu ini bangkit keluar dari liang kubur, kemudian saling memerangi satu sama lain. Bagaimana tidak? Mereka adalah penguasa yang haus akan kekuasaan. Namun, Peterson menceritakan, mendadak sesosok Figur muncul di tengah-tengah mereka. Saat itu juga, mereka semua menjatuhkan senjata mereka dan bertekuk lutut. Figur tersebut adalah Yesus Kristus.
Yang menarik adalah, saat menceritakan mimpi ini, Peterson bukanlah seorang Kristen. Ia menafsirkan mimpi tersebut bahwa setiap penguasa mewakili satu kualitas moral seorang pemimpin. Tuhan Yesus-lah, Raja di atas segala raja, yang memiliki seluruh kualitas moral tersebut. Meski yang dikatakan Peterson benar, kita tahu bahwa realitanya jauh lebih daripada penafsiran moralistiknya. Tuhan Yesus memang adalah Pemberi kuasa bagi pemerintahan dunia (Kol. 1:16) dan dengan menjalankan keadilan-Nya, secara tidak langsung mereka bertelut kepada-Nya.
Apa artinya ini bagi kita? Seperti yang dikatakan Rasul Paulus, kita sebagai orang Kristen harus taat kepada pemerintah selama mereka menjalankan fungsinya menegakkan keadilan. Bagaimanapun, merekalah yang ditunjuk oleh Sang Raja segala raja untuk mengawasi bumi. Jadi, menaati rambu lalu lintas, membayar pajak tepat pada waktunya, menjaga lingkungan hidup, berpartisipasi dalam pemilu, dan lain sebagainya, bukan hanya kewajiban kita sebagai Warga Negara Indonesia, tetapi juga kewajiban kita sebagai Warga Kerajaan Allah.
Refleksi Diri:
- Dari hal-hal yang disebutkan di atas, apa kewajiban yang paling Anda abaikan sebagai warga negara? Mengapa?
- Sebagai pengikut Kristus, apa sumbangsih sederhana yang dapat Anda berikan kepada negara Indonesia?