Tuhan, Kami Menanti Engkau
Mazmur 33
Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN, Dialah penolong dan perisai kita!
- Mazmur 33:20
Pada saat kondisi pandemi 2020 mulai mengkhawatirkan, kalimat yang sering muncul dalam percakapan orang-orang adalah “Semoga semua ini cepat berlalu”. Iya, semua orang ingin segera bebas dari ancaman virus Corona. Namun apa daya, pandemi sulit diprediksi kapan berakhir, semua perkiraan meleset. Ini buat kita terus menanti dalam kegelisahan.
Pemazmur juga sedang menanti penolong. Penantian di dunia membawa pada ketidakpastian dan umumnya berakhir mengecewakan. Berbeda dengan menantikan Tuhan yang tidak pernah mengecewakan sebab Dia penolong dan perisai. Pada perikop bacaan, kita menemukan bahwa Tuhan itu benar dan setia (ay. 4), adil (ay. 5), berkuasa atas seluruh dunia (ay. 8), peduli dengan yang terjadi di dunia (ay. 15), dan memelihara umat-Nya (ay. 18). Jika melihat alur Mazmur ini, pemazmur mengajak untuk memuji dan menyanyi bagi Tuhan, sambil menceritakan semua kehebatan Tuhan kemudian membandingkannya dengan kekuatan manusia yang terbatas. Di akhir Mazmur, ia juga menyatakan kepercayaan dan harapannya hanya kepada Tuhan.
Mazmur 33 mengajarkan kita bahwa: (1) Tuhan pasti bisa dipercaya. Tuhan tahu semua yang terjadi di dalam dunia dan Dia yang paling mampu untuk menyelesaikannya. Satu kutipan bagus berbunyi demikian: Tuhan tidak pernah mengizinkan yang tidak perlu terjadi atau segala yang Tuhan izinkan terjadi memang perlu menurut Tuhan. Kita menantikan Tuhan karena kita percaya kepada-Nya. (2) Waktu Tuhan pasti terbaik. Alkitab mencatat orang-orang yang harus menanti dalam pergumulan yang panjang: Abraham 25 tahun, Yusuf 13 tahun, dll. termasuk Mesias yang dinanti-nantikan selama berabad-abad, tapi datang dan lahir di dunia pada saat yang paling tepat. Kedatangan Yesus ke dunia memberikan jaminan kepastian hidup kekal bagi yang percaya kepada-Nya. Ini bukti bahwa Tuhan tidak pernah salah menetapkan waktu-Nya.
Bagian terpenting dari penantian bukanlah kapan waktunya, melainkan bagaimana selama proses penantian tersebut? Jika menanti bersama Tuhan Yesus, pasti ada hal indah di baliknya. Menantikan Tuhan berarti kita kembali fokus kepada-Nya sambil tetap menjalankan kehidupan keseharian dengan berpengharapan selalu kepada-Nya. Mari kita ganti keluhan dengan puji-pujian untuk Tuhan, tukarlah kekhawatiran dengan kepercayaan kepada-Nya.
Refleksi Diri:
- Mengapa waktu Tuhan selalu yang terbaik?
- Apa yang sedang Anda nantikan belakangan ini? Doakan dan percayalah kepada-Nya!