Tujuan Akhir Hidup
Galatia 4:1-11
Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh dunia yang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan diri lagi kepadanya?
- Galatia 4:9
Setiap langkah kehidupan memerlukan tujuan yang baik dan benar supaya langkah kita memberikan jejak-jejak indah untuk dikenang dan diteladani. Tujuan hidup kita adalah tempat terindah, yaitu menghidupi karakter Allah. A.W.
Tozer berkata, “Kita sedang menempuh perjalanan ke dalam ‘hati Bapa’.” Pemahaman perjalanan kehidupan setiap orang Kristen seharusnya dibungkus dengan pengertian tentang sasaran dari penebusan Kristus. Sasaran Kristus adalah agar kita dapat mengenal Allah, melayani, menikmati, dan memuliakan-Nya selamanya.
Di dalam perjalanan kehidupan orang percaya, seringkali apa yang kita dengar, baca, atau lihat, memberikan pengaruh terhadap pembentukan pikiran dan tindakan kita. Namun, sasaran hidup kita seharusnya dipusatkan kepada Allah. Pengalaman Pemazmur dengan Allah disampaikannya demikian, “Betapa disenangi tempat kediaman-Mu, ya TUHAN semesta alam!” (Mzm. 84:2), ini merupakan ungkapan penghiburan dan kekuatan. Seiring dengan hasrat mendekatkan diri kepada Allah dapat menolong setiap orang percaya untuk melangkah dengan tegak dan mantap untuk mencapai tujuan akhir hidupnya.
Sesungguhnya Allah telah menyiapkan berbagai cara bagi setiap orang untuk dapat mengenal Dia. Allah mewahyukan Alkitab sebagai wahyu khusus bagi setiap orang percaya, sehingga kita terus dapat mengenal Allah lebih mendalam seiring dengan hasrat hati-Nya. Pembentukan hidup kita sesungguhnya berasal dari kebenaran firman Tuhan yang dihidupi dan bukan dari berbagai pengajaran- pengajaran atau kebudayaan di dalam dunia. Kebenaran dalam firman Tuhan inilah yang membantu mengarahkan tujuan hidup kita.
Respons hati dan pikiran setiap orang Kristen diwujudkan dengan kecintaan pada kebenaran firman Tuhan. Allah selalu memanggil kita melalui kebenaran-Nya agar setiap kita keluar dari kepentingan diri yang merusak citra diri sebagai gambar dan rupa Allah. Dengan kebenaran-Nya, Allah menghendaki kita memakai kebenaran-Nya yang menyatu dalam kehidupan kita untuk mewujudkan tujuan akhir hidup kita. Kemenangan demi kemenangan dijanjikan Allah di dalam kebenaran yang diwahyukan-Nya.
Peganglah selalu kebenaran firman Tuhan sebagai patokan dalam menjalani hidup dan menjadi arah tujuan akhir hidup Anda. Minta Tuhan Yesus mengungkapnya melalui pewahyuan yang disampaikan agar hidup Anda senantiasa berkenan dan memuliakan Bapa di Sorga.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda senantiasa rindu mengetahui kebenaran firman Tuhan yang mengungkapkan tujuan akhir hidup Anda?
- Sudahkah Anda meminta Tuhan Yesus mengungkapkan tujuan hidup melalui doa dan pembacaan firman Tuhan?