Tujuh Perkataan Salib (1)
Lukas 23:33-38
"Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Lukas 23:34
Selama seminggu ke depan, kita akan membahas perenungan dari perkataan Yesus sebelum wafat di kayu salib. Ada tujuh perkataan dan kita membahasnya satu per satu setiap harinya.
Kalimat pertama Yesus ini adalah kalimat sangat agung yang dikeluarkan dari mulut seorang yang sedang teraniaya. Luar biasanya lagi, kalimat ini diucapkan di tengah ejekan-ejekan verbal yang meluncur dari orang banyak, seolah belum cukup penderitaan yang Yesus alami. Mereka menggunakan lidah untuk menghancurkan semangat dan membunuh karakter Yesus. Sekalipun demikian, Yesus tidak membalas ejekan-ejekan mereka. Yesus bisa saja memanggil malaikat-malaikat untuk menutup mulut mereka, tetapi Dia justru menaikkan permohonan agar Bapa mengampuni mereka. Suatu permohonan yang tidak mungkin diucapkan jika diri-Nya belum mengampuni mereka. Sama seperti ucapan-Nya kepada Petrus, “Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Mat. 18:21-22). Jadi, pengampunan itu bersifat tak terbatas. Pengampunan berarti membalas kejahatan dengan kebaikan.
Sikap Yesus di atas kayu salib memberi teladan kepada setiap kita agar rela mengampuni orang yang bersalah kepada kita. Mengapa? Karena Yesus telah terlebih dahulu mengampuni kita dan sebagai manusia kita pun berdosa serta tidak lepas dari kesalahan. Hal pengampunan mirip seperti sampah di dalam rumah. Pilihannya hanya dua: dibuang atau tidak. Jika dibuang maka rumah kita menjadi bersih, bebas dari bau dan penyakit. Namun, apabila disimpan terus maka rumah kita akan menjadi kotor, bau, dan mendatangkan penyakit. Demikian juga apabila kita mau melepaskan pengampunan, hidup kita akan ada sukacita. Namun apabila tidak, hidup kita tidak ada sukacita. Dan bukan hanya itu, kebencian, amarah, dan sikap tak terpuji dapat muncul daripadanya.
Saudaraku, maukah Anda mengikuti teladan Yesus mengampuni orang yang bersalah kepada Anda? Saat kita sudah mengampuni, orang tersebut mau bersikap baik atau tidak kepada kita, bukanlah bagian kita, itu bagian Tuhan. Kita tidak punya kuasa untuk mengubah orang tapi Tuhan mampu melakukannya. Karena itu, doakanlah terus orang yang menyakiti Anda. Tuhan memberkati.
PENGAMPUNAN MUNCUL DARI KESADARAN BAHWA KITA ADALAH MANUSIA BERDOSA YANG TIDAK LEPAS DARI KESALAHAN JUGA.