Tumbuh Kembangnya Kerjaan Allah
Markus 4:26-34
lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
- Markus 4:27
Ya miao zhu zhang (揠苗助长) adalah satu ungkapan bahasa Mandarin, yang artinya membantu bibit bertumbuh cepat. Konon pada musim semi dan gugur di negara Song, Tiongkok, hiduplah seorang petani dengan keluarganya. Seperti biasanya saat musim semi tiba, ia menabur bibit padi di sawahnya. Entah kenapa, ia merasa kali ini bibit padinya tumbuh lebih lambat dari biasanya. Ia menjadi khawatir. Bagaimana membuat bibit padinya bertumbuh lebih cepat? Sang petani memutar otak selama beberapa hari, akhirnya ia mendapatkan akal. Hari itu, ia pergi ke sawahnya dan satu per satu bibit padinya ditarik sedikit ke atas. Setelah sepanjang hari bekerja keras, ia pulang ke rumah dengan gembira karena bibit padinya sekarang kelihatan lebih tinggi. Apa yang terjadi selanjutnya? Keesokan harinya semua bibit padinya menjadi lunglai dan mati.
Bibit padi bertumbuh tanpa perlu dibantu. Bantuan justru mencelakakan. Demikian halnya dengan Kerajaan Allah. Hanya Allah yang mampu memberikan pertumbuhan untuk Kerajaan-Nya. Manusia tidak dapat membantu apalagi mempercepat pertumbuhan-Nya. Kebenaran ini diungkapkan di dalam dua perumpamaan: benih dan biji sesawi. Yesus berkata Kerajaan Allah seperti benih. Setelah ditabur, sang petani pergi tidur dan esoknya ia bangun, benih itu sudah bertunas dan bertumbuh. “Bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu” (ay. 27). Prosesnya tidak dapat dipahami oleh manusia. Kerajaan Allah, bisa saja hari ini kecil seperti biji sesawi, tetapi pada akhirnya ia akan bertumbuh besar dan bahkan menjadi lebih besar daripada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya (Mrk. 4:32). Dalam kedua perumpamaan ini, Allah-lah yang bekerja untuk menumbuhkan kerajaan-Nya secara ajaib tanpa bantuan manusia.
Panggilan anak-anak Tuhan bukanlah membantu Allah untuk menumbuhkembangkan kerajaan-Nya. Itu urusan Tuhan, bukan urusan kita. Panggilan kita adalah seperti petani tersebut, setia menabur benih dan memercayakan kepada Allah Roh Kudus untuk menumbuhkembangkannya.
Refleksi Diri:
- Apakah ada beberapa contoh bagaimana manusia mencoba untuk membantu kerajaan Allah bertumbuh? Coba Anda pikirkan!
- Bagaimana wujud kesetiaan dan ketaatan Anda dalam menaburkan benih firman-Nya?