Ucapan Bahagia (7) ‒ Pembawa Damai
Matius 5:1-12
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Matius 5:9
Ucapan bahagia ketujuh disampaikan Yesus di tengah-tengah dunia yang kehilangan damai akibat dosa. Dosa menyebabkan putusnya relasi manusia dengan Allah, dengan sesamanya, dan dengan dirinya sendiri. Di saat itulah Yesus hadir menyatakan diri sebagai pembawa damai.
Allah sebagai sumber damai sejahtera, mengutus Kristus Yesus ke dunia untuk mendamaikan manusia dengan diri-Nya supaya ada damai di dalam diri manusia. Semua relasi yang terputus mulai dipulihkan Tuhan.
Orang yang membawa damai (eirenopoios) bukan hanya membawa damai bagi orang-orang di sekitarnya tetapi juga memberi kesaksian tentang Kristus di dalam hidupnya. Orang yang seperti ini disebut berbahagia karena mereka akan disebut sebagai anak-anak Allah. Anak yang mencerminkan Allah Bapa. Ada kemiripan karakter dengan Allah. Anak-anak Allah adalah semua orang Kristen yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya. Kita semua, sebagai orang Kristen, diharapkan mengambil bagian dalam membawa damai kepada orang lain.
Martin Luther King adalah seorang anak Tuhan yang berjasa besar melawan rasialisme di Amerika Serikat. Martin memperjuangkan persamaan hak antara orang kulit hitam dengan kulit putih. Cara perjuangan yang dilakukan olehnya tidak dengan kekerasan tetapi dengan cara damai. Satu kalimat terkenal yang diucapkan Martin adalah “I have a dream” yang diteriakkannya dengan lantang di monumen Abraham Lincoln. “ Saya punya mimpi bahwa suatu saat nanti ... kita membiarkan kebebasan itu terjadi, ... maka kita akan melihat anak-anak Tuhan baik itu kulit hitam, kulit putih, Yahudi, Katolik atau pun Protestan berpegangan tangan sambil menyanyi. Akhirnya, kita bebas! Terima kasih, Tuhan, akhirnya kita semua mendapatkan kebebasan.” Akhir hidup Martin memang tragis. Ia mati ditembak pada tahun 1968 tetapi buah perjuangannya tidaklah sia-sia. Saat ini persamaan hak telah terwujud, bahkan hidupnya telah menjadi kesaksian bagi dunia.
Sejak zaman Adam sampai hari ini, perdamaian belum tercipta di dunia ini. Konflik terjadi di hampir setiap keluarga, masyarakat, negara, dan bahkan gereja. Kita sebagai anak-anak Tuhan, dipanggil proaktif terlibat dalam menciptakan damai di mana pun kita berada. Hendaklah kehadiran kita dapat membawa damai dan orang yang ada di sekitar bisa mengetahui bahwa Kristus hidup di dalam diri kita.
YESUS, SANG PEMBAWA DAMAI, HADIR DI DUNIA SUPAYA ANDA MEMPEROLEH KEDAMAIAN KEKAL DAN MENJADI PENYALUR KEDAMAIAN ITU.