Wajah Haus Firman
Matius 5:3-12
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
- Matius 5:6
Saya tidak akan pernah melupakan wajah itu. Wajah seorang ibu yang selalu duduk di bangku yang sama setiap minggunya, di gereja tempat saya melayani. Ia beribadah bersama dengan anggota keluarganya. Karena duduk agak di depan maka wajahnya terlihat jelas dari mimbar. Setiap kali saya berkhotbah (dan pengkhotbah lain juga), ia memperhatikan dengan serius. Tak pernah sekalipun saya melihatnya buka-buka warta gereja atau mengecek handphone. Tak pernah sekalipun saya melihatnya mengantuk. Ia selalu menampakkan wajah segar, wajah haus akan firman. Ekspresi wajahnya berubah-ubah, sesuai dengan respons dari apa yang didengarnya. Saya yakin sikap diri dan ekspresi wajah ibu ini diharapkan oleh setiap pengkhotbah.
Apakah sesungguhnya yang membuat ibu itu sangat menikmati firman Tuhan? Rasa lapar dan haus akan kebenaran. Terhadap orang yang demikian Tuhan Yesus mengatakan bahwa mereka akan dipuaskan. Kalau Anda sedang sangat lapar, maka makanan apa pun juga yang diberikan kepada Anda akan terasa nikmat, bukan? Demikian pula mereka yang haus dan lapar akan firman Tuhan, mereka akan menikmati setiap kata-kata yang didengarnya dengan rasa “nikmat”. Mereka tidak akan mengatakan khotbah ini kurang dalam, kurang aplikatif, kurang Alkitabiah, kurang doktrinal, dan sebagainya.
Saya yakin setiap orang Kristen punya rasa lapar dan haus akan kebenaran dalam taraf tertentu. Kalau dibuat skala antara 1-10, 1 untuk sangat tidak lapar dan haus dan 10 untuk sangat lapar dan haus, Anda berada di skor berapa? Bagaimana Anda meningkatkan skor Anda? Mungkin dengan cara datang ke gereja lebih awal untuk menyiapkan hati. Atau dengan mematikan handphone selama ibadah berlangsung supaya tidak mengganggu Anda. Mungkin juga dengan niatan fokus mendengarkan khotbah, mencoba menemukan kalimat yang menjadi berkat bagi Anda. Bisa juga dengan mencatat khotbahnya supaya nanti bisa dibaca kembali. Anda bisa menemukan tips Anda sendiri. Ibarat makanan, supaya membuat makanan tersebut lebih mengundang selera, Anda bisa menambahkan saus, sambal, menghiasnya, dan lain-lain. Yuk, semangat menumbuhkan rasa haus akan firman.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda selama ini saat mendengarkan khotbah dan perenungan firman Tuhan?
- Apa yang ingin Anda lakukan untuk meningkatkan rasa haus akan firman?