Wajah Kami Bersinar
Matius 5:13-16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”
- Matius 5:16
Pada sebuah konferensi di mana penginjil terkenal D. L. Moody hadir, beberapa orang muda dengan penuh semangat memutuskan untuk berdoa semalam-malaman. Keesokan paginya salah satu pemuda berkata kepada Moody, “Kami telah menyelesaikan pertemuan doa sepanjang malam yang luar biasa. Lihat bagaimana wajah kami bersinar!” D. L. Moody menimpalinya, “Musa tidak tahu bahwa wajahnya bersinar.” Perbuatan baik yang narsis dan munafik tidak sulit untuk dikenali. Namun perlu diingat, perbuatan-perbuatan tersebut tidak mengesankan Tuhan demikian juga orang-orang yang tidak percaya.
Pengajaran Tuhan Yesus tentang garam dan terang dunia bisa dikatakan adalah pengajaran paling populer dari khotbah di bukit. Setiap kita pasti pernah mendengar pengajaran ini di dalam khotbah atau setidaknya melalui bacaan renungan yang membahas topik tersebut. Umumnya, dari pengajaran ini kita akan didorong untuk memiliki kehidupan yang berdampak, layaknya garam dan terang. Perlu kita garis bawahi, ketika Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran ini, Dia memikirkan perbuatan baik yang sejati, yang munculdari ketulusan hati untuk melakukannya bukannya kepura-puraan yang munafik. Tujuan kita ketika memberi rasa layaknya garam dan bersinar layaknya terang, bukanlah agar orang lain melihat betapa baiknya kita, tetapi agar mereka dapat melihat kasih karunia dan Tuhan Yesus Kristus di dalam diri kita. Dari tindakan kita, orang-orang—bahkan mereka yang belum percaya—kemudian akan bertanya-tanya, “Tuhan seperti apa yang ia percaya dan miliki di dalam hatinya?”.
Sebagai garam dan terang Tuhan, Anda harus memiliki perhatian yang lebih besar bukan pada diri sendiri. Anda tidak bisa hidup hanya untuk diri sendiri, Anda harus memiliki orang-orang yang kepada mereka Anda bisa memberi rasa dan bersinar. Rasa dan sinar dari kehidupan adalah terutama bagi orang lain bukan untuk dinikmati sendiri. Wajah Anda yang bersinar harus mengarahkan orang-orang kepada sumber terang sejati, yaitu Kristus. Yuk pastikan saat orang-orang melihat Anda, mereka hanya melihat dan mendengar tentang Yesus Kristus.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda pernah melakukan perbuatan baik yang narsis dan munafik? Maukah Anda mengakuinya di hadapan Tuhan dan mohon pengampunan?
- Bagaimana Anda berencana melakukan tindakan yang memberi rasa dan terang bagi orang lain?