Warisan Kakek/Nenek Kepada Cucu
2 Timotius 1:3-7
Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
- 2 Timotius 1:5
Iman tidak bisa diwariskan, tetapi diajarkan dan diteladankan. Istilah warisan iman adalah suatu keyakinan yang terus ditanamkan dengan cara mengajarkan kepercayaan sesuai Alkitab dan dengan keteladanan hidup.
Paulus memuji Timotius, “Aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas,” yaitu iman yang melahirkan kemurnian hati untuk melayani Tuhan dan sesama. Kualitas iman Timotius ternyata bermula dari neneknya, yaitu Lois. Lois adalah nenek dari pihak ibu Timotius, yakni Eunike. Tidak disebutkan nama ayah Timotius. Banyak penafsir menyimpulkan bahwa Timotius besar tanpa ayah karena sejak kecil ibunya sudah menjadi janda.
Perhatikan bahwa menjadi seorang nenek bukan berarti menjalani hidup hanya untuk menunggu kematian, melainkan menjalankan hidup dengan sangat baik dan indah. Lois mengajarkan imannya, memberi teladan kepada cucunya, Timotius, sehingga ia menjadi seorang yang beriman teguh, penuh ketulusan, serta cakap dalam melayani gereja di Efesus. Nama Timotius yang harum di dalam Alkitab, tidak terlepas dari peran seorang nenek.
Seorang yang mempunyai cucu berkata kepada saya, “Pandemi Covid-19 buat saya nggak bisa ke mana-mana, nggak bisa apa-apa karena toko harus tutup dan anak-anak melarang saya berjualan dan bepergian karena orang seusia saya paling rentan terhadap virus. Hidup saya seperti jadi nggak berguna.” Benarkah menjadi tua berarti semakin tidak berguna? Ternyata menjadi tua bisa diisi dengan banyak hal yang berguna. Usia produktif biasa digunakan untuk mencari uang, karier, dan segala kesibukannya sehingga anak-anak sering ditinggal dan dijaga oleh kakek/ nenek. Inilah kesempatan kakek nenek mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang berguna, terutama iman Kristiani kepada cucu, serta memberi keteladanan hidup yang baik.
Jangan menjadi kakek nenek yang suka mengomel dan berkeluh kesah, suka minta uang kepada anak-anaknya, dan bertingkah seperti anak kecil yang maunya menang sendiri. Jikalau Tuhan mengizinkan hidup sampai masa tua dan mempunyai cucu, salah satu tujuan-Nya adalah agar bisa mejadi kakek nenek yang berguna bagi cucu, yang mengajarkan iman di dalam Tuhan Yesus yang nampak melalui keteladan hidup sehari-hari.
Salam jadi kakek nenek yang berguna.
Refleksi Diri:
- Bagi kakek/nenek, apa warisan iman yang Anda bisa ajar dan teladankan kepada cucu-cucu Anda?
- Bagi anak/cucu, sudahkah Anda mendoakan dan mendukung kakek/nenek Anda sehingga di masa tuanya bisa merasa berguna?