Waspadalah Dengan Ajaran Manis!
2 Timotius 4:1-14
Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
- 2 Timotius 4:4
Mungkin Anda pernah mendengar ajaran seperti ini: Jika tidak mengalami mukjizat, itu karena kurang beriman; Jika mengalami musibah atau menderita sakit berat, berarti masih ada dosa yang disimpan; Jika doa belum dikabulkan, itu berarti belum sungguh-sungguh berdoa; Orang yang berani memberi persembahan, pasti akan menerima kembali berkat berkelimpahan; dan masih banyak lagi.
Hubungan kita dengan Tuhan adalah hubungan yang kompleks. Relasi itu tidak bisa disederhanakan dengan satu rumusan 1+1=2. Misalnya, dalam Alkitab dikatakan bahwa orang yang berdosa akan menanggung penderitaan sebagai hukuman atas dosanya. Itu benar. Namun, kita tidak boleh serta merta menarik kesimpulan bahwa setiap orang yang menderita pasti karena dosa tertentu yang diperbuatnya (bandingkan Ayub).
Demikian pula dalam hal persembahan. Ada bagian Alkitab (Maleakhi 3:10) yang menyatakan bahwa orang yang memberi persembahan persepuluhan akan menerima kembali berkat berkelimpahan. Namun, kita membaca juga bahwa jemaat Makedonia yang miskin memberi persembahan untuk membantu jemaat Yerusalem tanpa iming-iming mereka akan diberkati dengan berlimpah (2Kor. 8:1-4). Bahkan mereka tetap hidup dalam penderitaan yang berat. Alih-alih berkat jasmani yang berlimpah, yang mereka dapat adalah sukacita yang berlimpah (2Kor. 8:2).
Saya tidak akan membahas semua ajaran keliru di atas, tetapi kesimpulannya jelas: semakin menjelang kedatangan Tuhan Yesus, ajaran sesat semakin berkembang. Semakin berkembang karena menarik, sensasional, dan fenomenal. Dua ribu tahun lalu Rasul Paulus sudah memberi peringatan. Oleh karena itu, jangan gampang terima ajaran dari berbagai gereja atau pendeta yang tidak berlandaskan pemahaman Alkitab yang benar. Anda harus berhati-hati dengan ajaran yang menjanjikan berkat, sukses atau sehat jika melakukan ini dan itu. Anda juga harus berhati-hati dengan ajaran yang menakut-nakuti, mengancam jika Anda lalai. Intinya, jangan percaya janji yang teramat manis dan ancaman yang menakutkan jika landasannya bukan Alkitab. Agar jangan tersesat, bangunlah kerinduan untuk belajar firman Tuhan dari sumber yang dapat dipercaya. Jangan hanya tertarik kepada gereja atau pendeta karena ajarannya sensasional, janjinya manis, mukjizatnya mengagumkan atau pengikutnya banyak.
Refleksi diri:
- Apa pengajaran-pengajaran yang kelihatannya manis dan menjanjikan yang pernah Anda dengar dan percayai, tetapi tidak berlandaskan Alkitab yang benar?
- Apa komitmen Anda dalam membangun kebiasaan membaca Alkitab untuk menguatkan pemahaman Anda?