Yakin Berhak Untuk Menghakimi?
Roma 14:7-12
Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.
- Roma 14:8
Setiap kita pasti pernah mengalami masa pertemanan yang unik sewaktu masih kanak-kanak. Kita mudah bertengkar dengan teman, tetapi cepat juga berbaikan. Kita cepat menilai kesalahan teman, tetapi cepat pula menilai kebaikannya. Seiring bertambahnya usia, bahkan sampai dewasa, kita tetap cepat menilai kesalahan teman/rekan kita. Namun, apakah kita cepat juga menilai kebaikan teman/rekan kita? Seringkali, ingatan akan kesalahan lebih besar daripada kebaikan yang dilakukan teman/rekan kita. Tanpa disadari, kita menjadi semakin cepat menghakimi orang lain
Pertanyaannya yang patut direnungkan setiap kita: apakah kita punya hak untuk menghakimi orang lain? Apakah kita berhak untuk menilai kesalahan yang orang lain lakukan?
Tidak. Jawaban ini adalah nasihat yang Rasul Paulus juga berikan kepada jemaat di Roma pada masa lampau. Dalam perikop yang kita baca dan renungkan, paling tidak terdapat dua alasan yang Paulus sampaikan, mengapa kita tidak boleh menghakimi orang lain
Pertama, kita semua adalah milik Tuhan (ay. 7-9). Setiap orang percaya telah menjadi milik Kristus. Sebagai milik Kristus, apa pun yang dikerjakannya seharusnya untuk kemuliaan Kristus. Tuhan Yesus telah berkorban bagi setiap kita. Kematian dan kebangkitan-Nya membuktikan bahwa Kristus berkuasa atas hidup dan mati umat manusia. Oleh karena itu, hidup orang percaya seharusnya menjadi hidup yang berfokus kepada Allah karena kepemilikan hidupnya bukan lagi pada dirinya sendiri, melainkan pada Allah
Kedua, tanggung jawab pribadi di hadapan Allah (ay. 10-12). Pada akhirnya, Paulus mengatakan bahwa setiap manusia akan memiliki pertanggungjawaban masing-masing di hadapan Allah. Setiap kita akan menghadap pengadilan Allah. Karena itu, tidak ada seorang pun dari kita yang layak untuk menghakimi. Kita tidak punya hak untuk menghakimi sesama karena setiap kita akan menghadap pengadilan Allah dan memberi pertanggungjawaban atas hidup kita masing-masing
Seiring bertambahnya usia seharusnya kita semakin mengurangi sikap menghakimi.
Sadarilah bahwa hidup kita ataupun orang-orang di sekitar kita adalah milik Tuhan dan penghakiman yang sesungguhnya adalah hak Tuhan
Refleksi Diri
- Kapan terakhir kali Anda secara sadar ataupun tidak, menghakimi teman/rekan Anda?Apakah Anda sudah memohon ampun atas sikap tersebut
- Apa yang akan Anda lakukan agar tidak lagi menghakimi orang lain?