Yang Bertahan Sampai Akhir Akan Selamat
Markus 13:1-13
Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat.”
- Markus 13:13
Sejumlah besar manusia hari ini terobsesi pada akhir zaman. Obsesi ini semakin meningkat terutama pada saat bencana-bencana besar terjadi, misalnya tsunami, pandemik, perang, dan sebagainya. Fenomena ini juga terjadi pada orang-orang Kristen. Penelitian yang dilakukan oleh PEW Research, terbit pada akhir tahun 2022, misalnya mengungkapkan bahwa 39% orang dewasa Amerika percaya bahwa mereka sedang hidup di akhir zaman. Di antara orang-orang Kristen angka surveinya malah lebih tinggi lagi, yakni 47%. Manusia selalu tertarik pada akhir zaman. Murid-murid Yesus pun demikian. Yesus lalu mengajarkan bagaimana mereka harus meresponi dengan benar.
Saat Yesus dan murid-murid-Nya berjalan keluar bait Allah, para murid berkomentar tentang megahnya bangunan bait Allah (ay. 1). Yesus lalu bernubuat akan kehancuran bait Allah (ay. 2). Murid-murid-Nya kemudian bertanya kapan itu akan terjadi dan apa tanda-tanda akhir zaman (ay. 4). Yesus memperingatkan mereka agar jangan sampai disesatkan (ay. 5). Dia memberikan beberapa tanda. Pertama, ada tanda yang mendahului akhir zaman. Tanda-tandanya, seperti mesias palsu (ay. 6), perang dan kabar tentang perang (ay. 7), gempa bumi di berbagai tempat dan kelaparan (ay. 8). Semua tanda-tanda tersebut sudah dan akan terjadi, tetapi belum kesudahannya (ay.7). Ini hanya tanda-tanda pendahuluan saja, tetapi kesudahannya belum tiba.
Kedua, ada juga tanda yang harus terjadi, sebelum kedatangan-Nya. Misalnya, orang percaya akan dianiaya (ay. 9) dan dikhianati bahkan oleh keluarga mereka sendiri (ay. 12-13) serta Injil harus diberitakan dahulu ke semua bangsa (ay. 10). Orang-orang Kristen sudah dianiaya, tetapi Injil belum diberitakan sampai kepada semua bangsa. Namun, yang paling penting dari semua itu adalah peringatan Yesus supaya murid-murid-Nya tetap setia. “Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat” (ay. 13).
Bagaimana kita meresponi hal ini dengan benar? Tidak perlu terobsesi dan tidak perlu takut. Semua bencana, perang, kelaparan, dan kejadian besar lainnya sudah dan akan terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Panggilan kita adalah dengan setia dan taat memberitakan Injil sampai kepada semua bangsa. Sekalipun berarti ada penderitaan dan penganiayaan,
tetapi dengan kesetiaan dan ketaatan, kita akan menerima keselamatan yang dijanjikan oleh Kristus.
Refleksi Diri:
- Bagaimana sikap Anda selama ini dalam menghadapi akhir zaman? Apa kontribusi Anda dalam hal pemberitaan Injil?
- Bagaimana Anda akan menunjukkan kesetiaan dan ketaatan di saat harus menderita karena nama-Nya?