Yang Dari Luar Tidak Menajiskan
Markus 7:14-23
Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.”
- Markus 7:15
You are what you eat, sebuah pepatah yang artinya kesehatan tubuh ditentukan oleh apa yang kita makan. Makanan sehat membuat tubuh sehat, sebaliknya junk food atau makanan sampah (tidak bergizi) membuat tubuh sakit. Pepatah populer lainnya berbunyi: mens sana in corpore sano, artinya di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jika tubuh sehat maka jiwa pun sehat. Sebaliknya, jika tubuh sakit maka kesehatan jiwa juga akan terimbas. Orang-orang Yahudi pada zaman Yesus melangkah lebih jauh lagi. Mereka menganggap makanan bisa mencemari rohani. Untuk keyakinan mereka ini, Yesus jelas tidak menyetujuinya.
Orang Farisi dan ahli Taurat menegur murid-murid Yesus karena makan tanpa mencuci tangan mereka. Alasan utama mereka bukanlah karena tidak higienis, melainkan karena tidak religius. Mereka berpikir, tangan yang tidak dicuci akan mencemarkan makanan, membuatnya tidak halal, dan menajiskan tubuh. Yesus membantah pendapat mereka. Dia mengatakan, “Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskan,” (ay.15a). Di sini Yesus mengajarkan tentang sumber dosa. Dosa tidak bersumber dari luar, tetapi dari dalam, maka “apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” (ay. 15b). Makanan yang masuk dalam perut seseorang tidak membuat seseorang najis karena makanan yang masuk ke dalam perut akan diolah, lalu keluar dan dibuang di jamban (ay. 18-19). Namun, dosa timbul dari dalam hati manusia–pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, dsb (ay. 21-22). Dosa timbul dari hati manusia dan keluar menajiskan diri mereka. Manusia kotor karena pikiran mereka kotor dan hati yang jahat, yang akhirnya membuahkan berbagai-bagai dosa.
Kita tentu harus menjaga asupan makanan agar tubuh tetap sehat. Kita juga harus menjaga kesehatan fisik, serta jiwa kita. Namun, kita terutama harus menjaga hati agar olehnya kita tidak terseret ke dalam berbagai-bagai dosa. Amsal 4:23 mengingatkan kita, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.” Karena itu, pastikan apa yang masuk ke dalam hati kita sudah sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Refleksi Diri:
- Apa satu atau dua kebiasaan baik yang akan menjaga hati Anda agar tidak terseret ke dalam dosa?
- Bagaiman komitmen Anda dalam menjaga hati dari segala godaan dosa? Berdoa minta Roh Kudus untuk selalu menjaganya.