Yesus Mati Karena Kita
Yesaya 53:4-6
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
- Yesaya 53:5
Mengapa Yesus Kristus mati di kayu salib? Ada berbagai jawaban. Ada yang mengatakan Yesus mati karena memberitakan ajaran yang melawan pemerintah. Dia mati sebagai martir untuk kebesaran-Nya sendiri. Ada yang berkata, Yudas Iskariot yang menjual Yesus harus bertanggung jawab atas kematian-Nya. Para imam besar harus bertanggung jawab atas penyaliban Yesus. Atau Pontius Pilatus-lah yang harus bertanggung jawab sebab Yesus tidak bersalah ketika diperiksa dan ia seharusnya membebaskan-Nya. Tentu semua alasan di atas merupakan sebuah proses yang membawa Yesus ke kayu salib. Namun sesungguhnya, apa alasan utama Yesus mati di kayu salib menurut Yesaya 53:4-6?
Yesaya menyampaikan beberapa alasan mengapa Yesus Kristus mati. Pertama, Dia mati sebagai korban pengganti diri kita. Kejatuhan manusia ke dalam dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (Kej. 3:1-6; 1Yoh. 3:4). Pelanggaran ini mengakibatkan kita harus mati secara jasmani dan rohani, lalu mengalami kematian kekal atau terputus hubungan dengan Allah (Rm 3:23; 6:23). Namun, Yesus rela mati menjadi pengganti tempat kita supaya kita beroleh hidup kekal. Kedua, supaya kita dapat diampuni dan didamaikan dengan Allah. Kristus harus mati di atas kayu salib untuk menanggung dosa kita. “… ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.” (ay. 5; Rm. 5:8). Kesembuhan di sini mengacu kepada keselamatan dengan semua keuntungan rohani dan jasmani. Ketiga, Kristus mati untuk menjadikan kita milik Allah. Manusia berdosa, berjalan dalam kehidupan sendiri, meninggalkan Allah. Yesaya mengatakan, “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalannya sendiri, …” (ay. 6). Kondisi kita dipulihkan setelah Allah menimpakan kepada Kristus semua kejahatan kita.
Jadi, Yesus mati di kayu salib bukan karena kesalahan-Nya sendiri, melainkan karena Dia menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. Kini, kita yang menerima Yesus Kristus dan percaya kepada-Nya tidak lagi binasa, tetapi beroleh hidup yang kekal. Sekarang kita telah menjadi umat tebusan milik Tuhan Yesus yang berarti kita harus hidup untuk memuliakan, melayani, dan menyenangkan-Nya.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah mempersembahkan seluruh hidup Anda untuk melayani dan memuliakan Tuhan Yesus karena Dia telah mati menanggung dosa-dosa Anda?
- Apa yang Anda akan lakukan sebagai komitmen untuk hidup memuliakan, melayani, dan menyenangkan Tuhan?