Zona Peperangan Rohani
Efesus 6:10-20
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Efesus 6:12
Surat Efesus 6:10-20 adalah bagian Alkitab yang dengan jelas menceritakan peperangan rohani. Peperangan ini berbeda dengan peperangan fisik yang terjadi di belahan dunia. Peperangan fisik mengenal genjatan senjata, tapi tidak demikian dalam peperangan rohani. Peperangan rohani merupakan peperangan yang sangat melelahkan bagi kita, orang percaya, karena bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Peperangan ini baru berhenti jika kita meninggal dunia atau jika Tuhan Yesus datang untuk kali kedua.
Di dalam peperangan ini, orang percaya merupakan target utama yang diserang. Tujuan penyerangannya adalah agar kita jatuh ke dalam dosa sehingga hidup kita tidak memuliakan Tuhan. Surat Efesus mencatat iblis sebagai musuh di dalam peperangan rohani, bagaimana tipu muslihatnya, serta cara kita dapat bertahan melawan iblis. Berikut pemaparannya:
(1) Peperangan rohani bukanlah perjuangan melawan darah dan daging. Peperangan kita bukanlah melawan manusia, melainkan menghadapi lawan yang tak terlihat. Musuh kita adalah iblis, iblis itu roh, tanpa tubuh. Sosok lawan yang tidak seimbang, mengingat iblis tidak terlihat tetapi dapat melihat manusia. Ini memberi keuntungan bagi iblis dalam menyerang kita.
(2) Iblis memiliki tipu muslihat yang bervariasi. Ayat 10, dibuka dengan kata “akhirnya”, seakan memberi suatu kesimpulan dari apa yang ditulis pada pasal-pasal sebelumnya. Pasal 1 sampai pasal 6 surat Efesus, menyiratkan bentuk-bentuk serangan iblis, antara lain: menyerang doktrin gereja, konsep keselamatan dalam anugerah, ajaran yang tidak sesuai dengan Injil, perpecahan di dalam gereja, menjatuhkan manusia baru ke dalam dosa, dan sebagainya.
Peperangan rohani melawan iblis membuat orang percaya berada dalam kondisi bahaya. Iblis telah menyerang seluruh aspek kekristenan. Namun, Allah memberikan solusi tepat, “... hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.” (ay. 10). Kita tidak memiliki kekuatan melawan iblis. Kita dimampukan bertahan melawan iblis jika mau selalu berada di dalam kuasa Kristus Yesus sehingga kita dikuatkan-Nya. Kita haruslah proaktif melekatkan diri kepada Yesus dengan cara mempelajari firman-Nya dan mendekatkan diri dalam doa. Hanya dengan pertolongan Yesus, orang percaya tidak kalah dan jatuh ke dalam dosa.
ANDA TIDAK BISA MEMENANGKAN PEPERANGAN ROHANI TANPA KEKUATAN DARI TUHAN YESUS KRISTUS.