Advent 3: Joy - The joyful news (Berita gembira)
1 Yohanes 1:1-4
EKSPRESI PRIBADI
Kata "joy" dan "happiness" memiliki makna dan pengertian yang berbeda. Joy mempunyai arti yang kebahagiaan yang sangat mendalam, tidak gampang hilang atau berubah oleh karena situasi. Biasanya kata joy lebih sesuai dipakai untuk menyatakan rasa senang yang berkaitan dengan rasa damai, syukur kepada Tuhan. Sedangkan "happiness" lebih berbicara mengenai kebahagiaan yang bersumber dari hal-hal dari luar diri seseorang. Happiness lebih di dapat karena merasa puas atau senang ketika mendapatkan sesuatu. Dan biasanya happiness tidak bertahan begitu lama.
EKSPLORASI FIRMAN
Jika kita ditanya, "apa bedanya sukacita di dalam Tuhan dengan sukacita yang dunia berikan?" Kalau sukacita dunia hanya bersifat sementara tetapi sukacita yang dari Tuhan itu bersifat kekal. Sukacita kita sebagai orang-orang percaya bukan di dasari oleh uang, pangkat, harta kemewahan, dll. Tetapi setiap kita yang di dalam Kristus bersukacita karena kita memiliki sang sukacita sejati yang tidak bisa hilang yaitu Kristus Yesus. Surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, seorang yang sangat mengasihi & dikasihi Tuhan Yesus (Yoh 21:20), seorang yang suka duduk dekat Tuhan Yesus. Rasul Yohanes mengimpartasikan apa yang dialaminya secara langsung dengan Tuhan Yesus. Rasul Yohanes tahu bahwa menjadi seorang murid & rasul adalah anugerah ilahi yang tidak boleh disimpan untuk dirinya sendiri, tetapi juga harus diberitakan pada orang lain sebanyak mungkin. Memang ketika kita menerima Kristus yang adalah sumber sukacita adalah sebuah hal yang indah, tetapi pada saat kita bisa membagikan atau memberitakan Kristus kepada orang lain adalah hal yang membuat sukacita kita menjadi sempurna (ay.4). Mengapa Kristus menjadi sumber sukacita sejati bagi setiap kita?
1. Kristus memberikan hidup kepada kita. Kata "hidup" (ay.1) bukan hanya ingin menunjukan bahwa Yesus itu hidup, tetapi juga bahwa Ia memberikan hidup kekal kepada semua orang yang percaya kepada-Nya sebagai juruselamat. Kalau setiap kita yang belum percaya dan menerima Kristus sebagai juruselamat, mari kita sadari bahwa kita ini adalah orang berdosa, yang mati dalam dosa. Sadarilah juga bahwa kalau keadaan itu kita biarkan, itu akan membawa kita dalam kebinasaan kekal di dalam neraka. Tetapi Kristus sudah memberikan kepada setiap kita hidup yang kekal. Bagaimana mungkin kita tidak bersukacita ketika Allah memberikan kita anugerah hidup yang kekal? Banyak orang saat ini sedang berusaha mendapatkan surge, mereka berusaha, berjuang melakukan segala ritual keagamaan untuk mengejar hidup yang kekal. Tetapi di dalam kekristenan hidup yang kekal adalah jaminan bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya (Rm 5:10)
2. Karena Kristus hadir di dalam kehidupan kita. Kata-kata yang digunakan Rasul Yohanes untuk menjelaskan pengalaman bersama Kristus sungguh jelas seperti halnya Yohanes sedang menceritakan pengalaman pribadi bersama dengan Kristus secara mendetail. Kata "lihat", "dengar" dan "raba" di dalam ayat 1 – 3 disebut berulangkali oleh Rasul Yohanes ingin menunjukan Kristus sebagai manusia sekaligus ingin menunjukan bahwa Kristus yang dia saksikan bukan hanya ada pada masa lalu, tetapi Kristus yang selalu ada pada masa kini. Memberikan pengalaman yang indah bersama dengan Kristus, yang akan selalu menolong dan hadir untuk kita. Karena itu, ayat 3 Rasul Yohanes menggunakan kalimat "beroleh persekutuan dengan kami dan persekutuan dengan Bapa dan Anak-Nya" yang ingin mengajak pembaca untuk mengalami Kristus pada saat ini dan mengalami sukacita yang sejati itu dalam kehidupan kita. Pada saat kita terpuruk, terjadi pergumulan yang hebat selalu ingat bahwa Kristus hadir dalam kehidupan kita, yang pasti akan membuat kita tetap bersukacita walaupun di dalam pergumulan hidup yang sulit sekalipun. Sukacita Sejati Hanya Bisa Kita Alami Bila Tuhan Hadir di Dalam Kehidupan Kita.
3. Tujuan pemberitaan Kristus adalah memberikan sukacita pada dunia. Kata "lihat", "dengar" dan "raba" di dalam ayat 1 – 3 yang disebut ulang-ulang oleh Rasul Yohanes mempunyai maksud juga untuk menunjukan bahwa Rasul Yohanes lolos sebagai seorang pemberita kabar sukacita itu. Yohanes bukan hanya tahu secara pengetahuan tetapi dia mengalami Kristus sehingga, ketika seseorang mengalami Kristus sukacitanya akan penuh (ay.4), melimpah bahkan "tumpah" sehingga kita tidak bisa membendung rasa sukacita tersebut, yang pada akhirnya kita dengan sukacita melayani Tuhan, memuliakan Tuhan dan membagikan sukacita itu kepada banyak orang. Kenallah Kristus secara pribadi dan teruslah belajar tentang Dia, dan beritakanlah Dia. Ini akan menimbulkan sukacita yang sempurna. [SA]
APLIKASI KEHIDUPAN
(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)
Pendalaman
Sudahkah Anda benar-benar memiliki dan mengalami sukacita yang sejati di dalam hidup kita ?
Penerapan
Bagaimana Anda bisa menceritakan Kristus sebagai sukacita sejati di tengah-tengah keluarga dan kepada orang lain di sekitar kita ?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.