Bukan anak-anak gampangan
Ibrani 12:1-13
EKSPRESI PRIBADI
Pada 1531, pada masa ketika akses kepada Alkitab sangat terbatas, seorang pria bernama Thomas Bilney dibakar di tiang pancang karena ia menyerukan bahwa setiap orang harus membaca Alkitab. Ketika Ia dibakar hidup-hidup, seorang pria bernama Hugh Latimer ada di sana. Ingatan itu sangat membekas pada hati Latimer. Ia ingin tahu mengapa Bilney rela mati untuk apa yang Ia yakini. Latimer kemudian bertobat dan menjadi seorang Kristen, bahkan kemudian menjadi uskup agung.
Ketika Mary Tudor menjadi ratu Inggris, Ia menganiaya dan membunuh banyak orang Kristen yang membuatnya kemudian dikenal sebagai Bloody Mary. Hugh Latimer adalah salah seorang korbannya. Ketika Latimer dibakar di tiang pancang, Ia bersama dihukum bersama Uskup Agung Ridley. Pada momen terakhirnya, Latimer memandang Ridley dan berkata, "Bersenang-senanglah, Tuan Ridley. Hari ini kita akan menyalakan api yang tidak akan terpadamkan di Inggris." Darimana Latimer mendapatkan keberanian seperti itu? Ia berani bertahan dengan iman sampai akhir karena setiap kali dia memejamkan mata dia melihat Bilney terbakar di tiang dan memuji Tuhan.
Apakah ada kisah iman setia sampai akhir yang berkesan bagi Anda?
EKSPLORASI FIRMAN
Dalam Ibrani 12, penulis kitab ini mengajak kita (pembacanya) untuk membayangkan sebuah gelanggang arena yang penuh dengan banyak orang yang menyaksikan sebuah perlombaan lari sedang berlangsung. Ada banyak atlet yang berlari di lapangan, dan ada banyak penonton di sisi lapangan yang bersorak-sorai mendukung para atlet yang sedang berlomba. Kita bisa membayangkan riuh rendah suara para pendukung bergemuruh di sana. Demikianlah cara penulis untuk memberikan gambaran bahwa kehidupan setiap orang percaya seumpama berada di dalam sebuah "pertandingan" kehidupan. Semua orang mulai berlomba dari garis start. Lalu, berlari dan terus berlari, untuk menuju ke garis akhir untuk mengakhiri pertandingan dengan baik.
Pasal yang menarik ini dimulai dengan frasa "karena kita mempunyai banyak saksi..." sebagai rujukan dari apa yang dituliskan pada pasal sebelumnya. Dalam pasal sebelas, kita menemukan sebuah daftar panjang beberapa tokoh Perjanjian Lama yang hidup melewati banyak tantangan dengan iman. Mereka adalah orang-orang biasa dan tidak sempurna yang telah lebih dahulu melangkah sampai garis akhir mereka dengan Tuhan - Habel. Henokh, Nuh, Abraham, Ishak, Yakub, dan banyak lagi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang digambarkan berhasil melalui segala tantangan dengan iman dan yang setia sampai mati. Para tokoh sejarah yang telah melewati garis akhir inilah yang menjadi saksi, penonton, pendukung, bagi setiap orang percaya yang masih hidup dan melewati "pertandingan" yang sedang berlangsung.
Gambaran ini setidaknya memberikan kepada kita tiga kebenaran. Satu, bahwa setiap orang Kristen dalam sebuah gelanggang pertandingan. Kita sudah memulai pertandingan ini ketika Tuhan memberikan kita kehidupan. Tetapi, kita tidak akan selamanya bertanding" di tengah dunia ini. Ada sebuah tujuan gemilang yang kita tuju di depan. Dua, bahwa kita tidak sendirian. Ini bukan pertandingan yang kita tempuh secara solo, tetapi ada banyak pendukung yang berseru di samping kita untuk menyemangati kita sampai ke garis akhir. Tiga, bahwa selalu ada tantangan yang harus kita hadapi untuk bisa menyelesaikan pertandingan iman ini sampai akhir.
Bagi seorang pelari, tantangan paling besar untuk sampai akhir adalah pada dirinya sendiri. Demikian juga dengan orang Kristen dalam melewati tantangan kehidupannya. Dan, selalu ada yang harus kita tinggalkan untuk dapat berlomba tanpa beban. Pada ayat 1 ditulis mengenai pentingnya "menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi" supaya kita bisa "berlomba dengan tekun" dalam perlombaan yang sedang kita jalani di tengah dunia ini. Apapun beban, pergumulan, kesusahan, penderitaan, pemikiran negatif, kekuatiran, yang menghalangi kita untuk mengalami kesukacitaan dan kepenuhan Tuhan harus kita kalahkan. Apapun dosa yang merintangi orang percaya untuk menyelesaikan pertandingan iman sampai akhir harus dilepaskan.
Tentu saja, tidak mudah. Tetapi, Tuhan memang tidak mau kita menjadi anak Tuhan yang manja dan selalu minta gampang. Sulit, tetapi bukan mustahil. Tuhan sendiri memberikan petunjuk bagaimana orang percaya dalam menyelesaikan pertandingan ini sampai akhir. Pada ayat 2 tertulis, "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan…". Tidakkah ini luar biasa? Tuhan tahu bahwa tidak ada iman kita yang sempurna, tetapi adalah bagian Tuhan yang akan membawa iman kita yang hanya sekecil biji sesawi untuk menjadi sempurna untuk mencapai garis akhir.
Masalah dan tantangan dalam kehidupan akan selalu ada. Tetapi, kita tidak boleh lemah dan putus asa. Di "garis akhir" kita akan menerima buah kebenaran yang memberikan damai sejahtera (ay. 11). Kita memiliki Tuhan yang selalu bersama dengan kita - dan kita memiliki banyak "pendukung" yang terus menyemangati kita sampai akhir. Ibrani pasal 11-12 menolong kita memahami bahwa sejarah iman adalah inspirasi dan kekuatan bagi iman generasi selanjutnya. [WOW]
APLIKASI KEHIDUPAN
(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)
Pendalaman
Sharingkan apa yang sedang menjadi beban atau dosa yang merintangi Anda untuk melangkah dengan iman. Apa yang sedang membuat Anda frustrasi dalam kehidupan yang menghalangi pertumbuhan iman Anda?
Penerapan
Apa yang akan Anda lakukan untuk memperkuat otot iman (faith muscle) Anda agar dapat menyelesaikan pertandingan Anda dengan setia sampai akhir?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.