DIVINE GPS (GPS DARI TUHAN)
Kisah Para Rasul 15:1-2; 22-31
EKSPRESI PRIBADI
Saat ini, di tengah kesibukan dan kemacetan kota, kita memerlukan GPS. GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Fungsinya adalah memberikan panduan navigasi (arah) yang akurat. Dengan menggunakan sinyal satelit, GPS membantu pengemudi untuk menemukan rute tercepat dan termudah menuju tujuan mereka. Nah, dua aplikasi GPS yang kita sering gunakan adalah Google Maps dan Waze. Tatkala kita mau pergi jauh atau menghindari kemacetan, maka dua aplikasi ini menolong kita untuk tiba tepat waktu, dengan rute tercepat dan meminimalkan kemacetan yang kita hadapi.
EKSPLORASI FIRMAN
Kisah Para Rasul 15 menceritakan terjadinya konflik antara orang-orang Yahudi yang datang dari Yudea ke Antiokhia dengan jemaat orang Yunani yang bertobat dan menjadi Kristen. Awal konflik adalah tatkala orang-orang Yahudi ini (kemungkinan orang-orang Farisi atau para imam yang bertobat menjadi Kristen) mengajarkan: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan” (ay. 1). Pengajaran ini ditentang sangat keras oleh Paulus dan Barnabas yang menekankan bahwa keselamatan bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena kasih karunia Tuhan.
Karena pengajaran yang disampaikan oleh orang-orang Yahudi ini cukup meresahkan jemaat di Antiokhia dan sekitarnya, maka akhirnya pemimpin dan jemaat di Antiokhia mengutus Paulus dan Barnabas dengan beberapa orang untuk bertemu dengan rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan hal ini. Karena orang-orang Yahudi yang datang dari Yudea ini mengatasnamakan para rasul di dalam mengajarkan tentang kewajiban melakukan hukum Taurat agar diselamatkan.
Gereja juga bisa mengalami konflik di dalamnya. Ada banyak faktor dan penyebab konflik terjadi. Tetapi dari Kisah Para Rasul 15 ini kita bisa belajar bagaimana cara para rasul dan pemimpin umat pada masa itu menyelesaikannya.
Pertama, melihat karya Tuhan yang ajaib. Pekabaran Injil yang dahsyat terjadi bukan hanya di Yerusalem tetapi juga terjadi di seluruh daerah di mana para rasul diutus oleh Tuhan Yesus. Banyak orang-orang bertobat dan percaya kepada Tuhan Yesus termasuk dari bangsa-bangsa bukan Yahudi. Hal ini dilihat oleh para rasul sebagai karya Tuhan yang ajaib di antara bangsa-bangsa yang belum mengenal Tuhan. Di dalam ayat 13, Yakobus sebagai pemimpin para rasul di Yerusalem berkata: “Hai saudara-saudara, dengarkanlah aku: Simon telah menceritakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmatNya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.” Perkataan Yakobus ini menunjukkan bahwa keselamatan bukan karena perbuatan tetapi karena kasih anugerah Allah. Bangsa-bangsa lain yang percaya kepada Kristus Yesus diakui bukan lagi orang jauh tetapi adalah saudara-saudara di dalam Kristus, yang sama-sama adalah umat Allah, yang dipilih Allah sendiri karena kehendak dan kasih karunia Allah. Jadi, tidak ada perbedaan dan gap apa pun bahkan tidak perlu menambahkan apa pun untuk menjadi umat Allah seperti yang dikatakan Yakobus: “supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini.” Para rasul hanya meminta mereka untuk setia kepada pengajaran yang benar dan tidak hidup seperti masa mereka belum mengenal Kristus Yesus (Kis. 15:28-29).
Sebagai umat Allah kita pun harus melihat bahwa kita semua adalah umat yang dipilih dan dipanggil Allah oleh karena kasih karunia Allah sendiri, dan bukan karena kebaikan, kekayaan, kehebatan, kecakapan dan kerajinan kita beribadah. Jadi jangan ada yang merasa “lebih” dibandingkan dengan yang lain. Lebih rohani, lebih layak, lebih pantas, lebih dihormati, lebih mampu, lebih rajin, karena semua kelebihan ini tidak memberikan pengaruh terhadap keselamatan kita. Karena kita semua diselamatkan oleh kasih karunia Allah dan kita semua sama di hadapan Allah, umat yang berdosa tetapi Allah mau menyelamatkan kita melalui Yesus Kristus. Jadi, pandanglah jemaat lain sebagai saudara dan bukan musuh.
Selain itu, sebagai umat Allah, kita bersyukur bahwa kita dipilih bukan karena perbuatan baik kita tetapi karena kasih karunia Allah. Jika kita diselamatkan karena perbuatan baik, maka kita tidak mungkin akan diselamatkan karena dosa-dosa kita lebih banyak daripada kebaikan kita. Tetapi syukur kepada Allah, karena kasih karunia kita dipilih dan diselamatkanNya (Lih. Ef. 2:8-9).
Kedua, mohon pimpinan Roh Kudus. Di dalam ayat 28, Yakobus berkata: “Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami.” Hal ini menunjukkan bahwa para rasul tidak hanya menyelesaikan masalah berdasarkan keputusan mereka saja tetapi mereka juga memohon bantuan Roh Kudus di dalam doa. Jadi, keputusan yang mereka ambil menjadi keputusan yang final karena sudah melibatkan Roh Kudus yang memberikan hikmat dan pimpinan di dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, apa yang diputuskan itu, menjadi keputusan yang mendatangkan berkat dan sukacita bagi semuanya. Di dalam ayat 31, tatkala surat dari para rasul di Yerusalem dibacakan, makan dikatakan: “Setelah membaca surat itu, jemaat bersukacita karena isinya yang menghiburkan.” Semua bersukacita karena bukan hanya surat itu menegaskan mereka tidak perlu harus mengikuti kewajiban hukum Taurat, tetapi juga mengakui mereka adalah saudara-saudara seiman di dalam Kristus.
Doa menjadi hal yang penting sebelum kita memutuskan segala sesuatu. Tatkala ada masalah atau konflik terjadi di dalam gereja, semua pihak harus datang kepada Tuhan, memohon hikmat dan pimpinan Roh Kudus supaya keputusan yang diambil mendatangkan damai sejahtera, sukacita dan memberikan penghiburan bagi semua. Keputusan yang diambil bukan hanya berdasarkan pimpinan saja atau keputusan satu orang saja, tetapi benar-benar dibawa kepada Allah yang hidup supaya keputusan yang diambil tidak salah dan tidak menyebabkan masalah semakin besar.
Doa juga harus menjadi bagian kita sebagai orang-orang percaya. Dengan doa, kita menyerahkan seluruhnya kepada Tuhan yang dapat memimpin kita dan juga meminta Roh Kudus memberikan hikmat dan pimpinanNya supaya keputusan yang kita ambil tidak salah. Rajin berdoa, membawa kita kepada kehidupan yang berkenan kepada Tuhan dan disertai-Nya selalu. (SO)
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Peran penting seperti apa yang Roh Kudus kerjakan dalam memberikan pimpinan dan pertolongan dalam kehidupan Anda?
Penerapan
Apakah selama ini Anda sebagai orang Kristen berdoa lebih dulu sebelum mengambil keputusan?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.