God's Part, Our Part (Bagian Tuhan, Bagian Kita)
Galatia 1:11-16
BAHAN CARE GROUP
Pada tahun 1936 di kota Charlotte diadakan pelayanan KKR yang dilakukan oleh seorang penginjil yang bernama Mordekai Ham (mantan petinju). Event penginjilan ini diadakan selama beberapa minggu lamanya dan dihadiri oleh sekitar 5000 orang. Salah satu yang menghadirinya adalah seorang pemuda yang pada awalnya tidak berkesan dengan isi kotbah tersebut, sampai pada satu kalimat keras: “Malam ini, ada orang yang sangat berdosa di sini". Kasih Karunia Allah pun turun atas pemuda ini dan akhirnya pemuda ini mengambil keputusan bertobat dan menerima Tuhan Yesus di dalam hidupnya. Pemuda ini pun bersaksi: “Hal itu seperti tinggal di luar pada hari yang gelap dan sinar matahari menembus melalui lapisan awan. Segalanya tampak berbeda. Untuk pertama kalinya, saya merasakan sukacita dilahirkan kembali”.
Siapakah pemuda itu? Pemuda itu adalah Billy Graham, yang dikemudian hari juga memberikan hidupnya dengan setia bagi pemberitaan Injil Kristus sampai tutup usianya (99 tahun). Dalam hal pemberitaan Injil ini, malahan tercatat Billy Graham ternyata telah memberitakan Injil kepada lebih banyak orang daripada almarhum Mordekai Ham. [sumber: https://kesaksian.sabda.org/pertobatan_billy_graham_0]
Bagaimana dengan hidup Anda saat ini sebagai penerima Injil Kristus? Sadarkah Anda bahwa kalaupun saat ini Anda bisa menerima Injil Kristus, semuanya adalah karena kasih karunia Allah (God’s part)? Namun jangan lupa juga, hal ini tidaklah lepas dari keterlibatan anak-anak Tuhan lainnya yang mau dan taat dipakai Tuhan untuk melakukan tugas pemberitaan Injil (our part). Untuk membahasnya lebih lanjut, marilah kita bersama-sama melihat dasar pengajaran ini melalui perikop FT yang terambil dari Galatia 1:11-16.
EKSPLORASI FIRMAN
- Injil: Bukan Pernyataan Manusia, tapi Pernyataan Yesus Kristus
“Sebab aku menegaskan kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil manusia…tetapi aku menerimanya oleh pernyataan Yesus Kristus” (ay. 11-12). Pada masa itu ada banyak bermunculan injil-injil palsu yang mengacaukan iman jemaat Tuhan, dimana yang diajarkan bukanlah Injil yang sejati, tetapi injil-injil yang menyesatkan yang bersumber dari campuran berbagai aliran filsafat, tradisi dan ajaran kepercayaan mistis turun temurun. Jemaat Galatia tidak memiliki iman yang kokoh dalam hal ini dan begitu mudah terpesona oleh beberapa pengajar injil palsu tersebut. Itu sebabnya dengan keras, Paulus menegur mereka, “Hai orang-orang Galatia yang bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu?” (Galatia 3:1).
Demikian pula dengan kita di jaman sekarang, telah banyak hadir juga injil-injil palsu yang ditawarkan untuk mengeser fokus utama dari pemberitaannya, yaitu Yesus Kristus, digantikan dengan fokus-fokus yang lain (spt, injil kemakmuran (prosperity gospel), injil yang menekankan secara berlebihan pada tanda-tanda dan mukjizat saja (signs and wonder), dll). Rasul Paulus sungguh menekankan bahwa Injil yang diberitakannya bukan berfokus pada manusia, tetapi pada pernyataan Yesus Kristus sebagai pusat Injil sejati (the true Gospel).
- Injil: Bukan Karena Adat Istiadat, tapi Karena Kasih Karunia
“…tentang hidupku dahulu dalam agama Yahudi…sebagai orang yang sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangku. Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku…dan memanggil aku oleh kasih karuniaNya…(ay. 13-15). Dalam hal ini memang Paulus memberikan contoh hidupnya, yang dahulu (sebelum mengenal Injil sejati) dibandingkan dengan yang sekarang (setelah mengenal Injil sejati). Dahulu adalah Saulus, si penganiaya jemaat Tuhan, tapi sekarang menjadi Paulus, yang mengalami kasih karunia Tuhan. Dahulu kebanggannya adalah pada upayanya yang excellent menjalankan agama yahudi secara legalistik dan mengikuti semua aturan adat istiadat Yahudi, namun sekarang kebanggaannya adalah karya unconditional election (pemilihan tak bersyarat) yang dilakukan oleh Tuhan Allah sejak dalam kandungan ibunya oleh kasih karunia Allah saja. Konsep Injil yang berdasarkan pada kasih karunia Allah ini, ditekankan kembali oleh Paulus dalam pengajaran tentang predestinasi Allah kepada jemaat di Efesus. “Sebab di dalam Dia, Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercatat di hadapanNya” (Efesus. 1:4).
Demikian pula dengan kita di jaman sekarang, seharusnya kita semakin mengenal Injil yang sejati, hidup kita semakin rendah hati. Siapakah kita ini yang sudah rusak total (total depravity) di dalam dosa, namun Tuhan Allah memilih kita menjadi anak-anakNya. Seperti lirik salah satu lagu ciptaaan Rodger Strader yang tertulis: “ Why have You chosen me out of millions Your child to be? You know all the wrongs that I've done. Oh, how could You pardon me, forgive my iniquities. To save me, give Jesus Your Son”. Kiranya sebagai umat tebusanNya kita melihat karya pemilihan dan penebusan Allah dalam Kristus Yesus bukan sebagai upaya “mengerdilkan” bagian kita yang dalam anugerahNya tetap perlu mengaku percaya dengan mulut dan hati kita (Rm. 10:10), tetapi kita perlu ingat semuanya hanya bisa terjadi, karena dimulai dari inisatif Tuhan Allah yang terlebih dulu menyatakan kasih karuniaNya pada kita. Tujuannya adalah “supaya terpujilah kasih karuniaNya yang mulia” (Ef. 1:6). Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan, dan bukan manusia.
- Injil: Bukan Hanya Bagi Kaum Yahudi, tapi Bagi Seluruh Bangsa
“…menyatakan AnakNya di dalam aku, supaya aku memberitakan Dia di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi…” (ay. 16). Injil secara naturnya bukan eksklusif milik suku bangsa tertentu saja, tetapi Injil adalah kisah kasih Allah bagi seluruh bangsa. Itulah panggilan Injil yang Paulus yakini untuk diberitakan, tidak hanya di kalangan kaum Yahudi, tetapi juga di antara bangsa-bangsa bukan Yahudi.
Demikian pula dengan kita di jaman sekarang, panggilan untuk memberitakan Injil itu tetap perlu kita lakukan. Memang benar, keselamatan jiwa manusia adalah kasih karunia Allah yang memilih kita sebelum dunia diciptakan (God’s part), namun juga ada bagian kita sebagai pemberitanya (our part). Mari kita setia melakukan bagian kita ini (melalui 3 D – Doa, Daya, Dana), sampai Kristus datang kali kedua. Kiranya, sebagai salah satu umat tebusan Tuhan, GII Hok Im Tong melalui pelayanan misi Parousia Ministry berbagian dalam pengenapan kekal rencana keselamatan Allah, bukan hanya bagi kaum tertentu saja, tetapi juga bagi seluruh bangsa. Soli Deo Gloria.[CK]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Injil seperti apa yang dikatakan sebagai Injil yang berasal dari Allah, yang harus diberitakan itu ?
Penerapan
Diskusikanlah, dalam area manakah kita perlu lebih terlibat lagi dalam misi Tuhan di tengah dunia, khususnya melalui lokasi gereja GII kita masing-masing ?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.