Living in the Spirit of Excellence (Hidup Dengan Semangat Keistimewaan)
Daniel 6:1-7
EKSPRESI PRIBADI
Sebetulnya bersemangat atau tidak itu, tergantung kepada pribadi masing-masing orang: Bagaimana ingin menjalani kehidupannya? Apakah ingin malas-malasan, santai-santai dan hanya mau berdiam diri saja atau sebaliknya penuh dengan semangat, aktif, berjuang dan berdedikasi. Tentunya semua keputusan yang diambil tentang bagaimana cara menjalani kehidupan ini, pada akhirnya disadari atau tidak pasti akan menghasilkan "buah" yang akan dipetik. Inilah yang menjadi tolak ukurnya.
Kebenarannya sangatlah jelas, seperti yang penulis Amsal katakan, yaitu Salomo: "Belajarlah dari semut" (Amsal 6:6-9). Wah jelas ini suatu penghinaan bagi manusia, diminta untuk belajar dari binatang! Seharusnya binatang-binatang inilah yang belajar dari manusia. Caranya dengan dilatih dan ditraning oleh manusia. Bukankah manusia adalah "Gambar dan Rupa Allah (Kejadian 1:26) yang melebihi binatang?
Nanti dulu, jangan cepat-cepat tersinggung!
Belajar dari semut ini, jelas penulis Amsal tujukan kepada: "Hai si pemalas!" Pertanyaan kritisnya adalah apakah kita ini pemalas atau tidak? Kalau nyakin tidak, maka sampai sejauh mana kerajinan, perjuangan dan kegigihan yang kita miliki? Apakah sungguh punya semangat yang istimewa? Apakah hasil yang kita dapatkan selama ini sudah maksimal, memuaskan dan yang terpenting Tuhan berkenan? Hanya diri sendiri, Tuhan bahkan Iblis yang tahu bagaimana kwalitas hidup - semangat yang kita miliki.
Coba sekarang sharingkan tentang konsep semangat yang istimewa (spirit excellent) ini, menurut pandangan saudara? Dan bagaimana caranya kita menjalani dan menghidupinya?
EKSPLORASI FIRMAN
Kunci semangat yang istimewa dari Daniel ini dapat terlihat melalui pengakuan yang diberikan oleh raja Darius dan yang juga datang dari para pejabat sendiri. Yang sama-sama juga diangkat dengan jabatan sebagai para pemimpin, yang menjadi wakil-wakil raja. Dikatakan dengan sangat jelas: Bahwa ternyata Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja. Alasannya, karena Daniel mempunyai roh yang luar biasa (ayt.4).
Ada Dua pemikiran, yang dapat menjadi perenungan bersama, yaitu:
PERTAMA, ini adalah pengakuan terbuka dan jujur dari orang-orang Dunia atas hati, etos, moralitas, prilaku dan komitmen kerja yang Daniel miliki dan tunjukkan. Yang tidak bisa ditutup-tutupi dan dimanipulasikan, tetapi dapat terlihat secara nyata. Perlu diketahui bahwa di dalam catatan kitab Daniel, Daniel ini ternyata menjadi pejabat mulai dari raja Nebukadnezar, Belsyazar, dan Darius. Ini artinya dia menjadi pejabat tinggi di Babel mulai dari muda sampai tua bahkan yang hebat dia tetap dipakai terus biarpun ada pergantian pucuk pimpinan raja di Kerajaan Babel.
Kalau Daniel ini, tidak punya kwalitas hidup yang mumpuni, hebat dan istimewa; pasti hidupnya sudah tergerus oleh waktu dan kondisi. Tetapi ternyata cara hidup dan pekerjaan yang dia lakukan menjadi ajang pembuktiaan siapa diri Daniel yang sebentarnya. Dia bukan "kaleng-kaleng", tetapi diatas rata-rata bahkan superior dan excellent. Tentunya semua ini, pasti dari hasil usaha keras, perjuangan, pengorbanan, komitmen bahkan keberanian menolak untuk hal-hal yang tidak selayaknya.
Ini juga bukan semalam jadi, butuh proses panjang yang berlika-liku, yang penuh dengan tantangan, kesulitan, penderitan bahkan harus menerima perlakukan yang tidak adil. Tetapi yang sangat luar biasa, ternyata Daniel menjalani ini semua dengan kesabaran, ketaatan dan kebesaan hati. Dengan keyakinan penuh percaya bahwa: Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka ang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28).
KEDUA, ini adalah sarana untuk menyatakan siapa pribadi hebat, yang membuat Daniel dapat memiliki keistimewaan seperti ini. Ada penekanan: Mempunyai roh yang luar biasa (ayt.4). Roh ini, sebetulnya menunjuk: Apa atau siapa? Kalau apa, itu dapat menunjuk kepada sesuatu, yaitu semangat yang ada di dalam diri manusia. Tetapi kalau kemudian siapa, itu dapat menunjuk kepada pribadi diluar manusia. Pribadi Ilahi. Allah yang Daniel percayai selama hidupnya.
Kalau memperhatikan konteksnya, jelas kalau sampai Daniel, tidak ditemukan segala kesalahannya oleh musuh-musuh yang membencinya, dan kemudian musuh-musuh ini hanya dapat melihat celah didalam Iman kepercayaan kepada Allah yang Daniel miliki. Maka pengertian "roh" disini lebih baik dipahami sebagai Roh Allah, yang menyertai Daniel. Sehingga dengan Roh Allah inilah, membuat Daniel penuh dengan keberanian tetap beribadah-menyembah kepada Allah tiga kali sehari (ayt.11)
Biarpun ada larangan keras untuk tidak diperbolehkan beribadah - menyembah kepada Allah. Dengan ancaman kematian. Di masukkan ke dalam goa singa. Ternyata Daniel tidak pernah sedikitpun menyurutkan semangat hidupnya. Bagi Daniel, Allah tetap segala-galanya. Yang bisa membuat dia sampai seperti sekarang ini. semuanya hanyalah semata-mata karena Tuhan yang sudah dan akan terus membuatnya. Daniel tidak mungkin mengganti, apalagi menjual imannya demi sebuah keamanan, terhindar dari ancaman kematian dan kemudian berkompromi dengan orang-orang Dunia.
Prinsipnya: Kalau ingin memiliki semangat hidup yang excellent, maka komitmen total untuk hidup bagi Allah saja yang harus dipegang teguh dan dijunjung tinggi. Pasti kehebatan-Nya akan Dia alirkan dari Tahta-Nya di Sorga. Hidup yang dimilik dan dijalani menjadi berbeda dengan orang-orang Dunia. Ada dan punya kwalitas hidup yang sudah teruji.[LHP]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Apa saja yang perlu kita miliki, supaya punya semangat yang istimewa (spirit excellent)?
Penerapan
Komitmen yang bagaimana yang kita akan lakukan supaya semangat istimewa (spirit excellent) ini terus ada?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.