No Barrier (Tak Ada Penghalang)
Kisah Para Rasul 18:1-11
EKSPRESI PRIBADI
Saat ini kita sedang menghadapi sebuah perubahan besar di dalam menjalani kehidupan kita sebagai akibat dari dampak pandemi covid 19 di mana kita dituntut untuk sering cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak aman. Hal lain yang terkena imbas dari pandemi adalah aspek ekonomi, di mana banyak usaha tutup, yang mengakibatkan banyak orang kehilangan penghasilan dan bahkan pekerjaannya. Nah, di dalam situasi seperti ini, apakah yang dapat Anda lakukan?
EKSPLORASI FIRMAN
Selama ini kita mengenal Rasul Paulus sebagai seorang rasul yang berhasil di dalam memberitakan Injil.Bahkan dia telah melakukan tiga kali perjalanan pemberitaan injil ke berbagai negara, kota di daerah Asia Kecil dan daerah lainnya termasuk di kota Korintus ini. Sudah banyak jiwa-jiwa bertobat dan percaya Kristus sebagai buah dari pelayanannya.
Pertanyaannya adalah apakah pemberitaan Injil yang dilakukan oleh rasul Paulus adalah sesuatu yang mudah dilakukan? Jika kita membaca dari surat-surat Paulus yang ia tuliskan kepada jemaat-jemaat yang ia layani, ternyata pelayanannya sangatlah tidak mudah. Jatuh bangun harus dijalani bahkan berulang kali dia harus berhadapan dengan maut. Tidak terkecuali ketika dia melayani di Korintus, dia pun menghadapi tantangan yang tidak gampang.
Ketika Paulus tiba di kota Korintus, sebenarnya dia bayangi oleh masalah di pelayanan sebelumnya yaitu di Tesalonika, Berea dan Atena. Jika kita melihat pada pasal 17, maka dikisahkan bahwa dia harus berhadapan dengan musuh-musuh yang berusaha untuk membunuhnya terutama dari kalangan pemimpin Yahudi yang menganggap Paulus sebagai pengkhianat (Kis. 17:5-6, 13). Karena itu, ketika dia masuk ke kota Korintus, Paulus pun berkata: “Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar” (1Kor. 2:3).
Mungkin banyak tantangan dan pergumulan yang dia hadapi, sehingga Paulus begitu takut dan gentar ketika memasuki kota Korintus. Terlebih lagi memang benar bahwa ketika dia memberitakan Injil kepada orang Yahudi dan Yunani yang ada di rumah ibadat, mereka pun menentang Paulus yang akhirnya mengubah prioritas Paulus untuk memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa lain (Kis. 18:6). Dan akhirnya kita bisa lihat bahwa Paulus pun menjadi rasul yang berhasil membawa jiwa-jiwa yang percaya kepada Kristus (1Kor. 18:8).
Apakah yang menjadi kunci keberhasilan Paulus dalam pelayanannya walaupun ia harus menghadapi tantangan yang sangat berat? Pertama, memiliki rekan sehati sepikir. Ketika Paulus memasuki kota Korintus, dia datang sendirian, karena 2 rekannya yaitu Silas dan Timotius sedang ada di Berea. Tetapi bersyukur ternyata di kota Korintus dia berjumpa dengan Akwila dan istrinya, Priskila yang sama-sama berprofesi sebagai pembuat tenda. Perjumpaan ini kemudian membawa kepada persahabatan yang sangat baik dan memberikan dukungan kepada Paulus untuk melayani Tuhan. Di Roma 16:3-4, Paulus mengakui Priskila dan Akwila sebagai “teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus” dan menyatakan bahwa “mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku” (Rm 16:3-4). Sebuah pengakuan yang luar biasa diberikan Paulus kepada para sahabatnya ini yang telah mendukung bahkan mempertaruhkan nyawanya demi pelayanan bersama Paulus.
Demikian pula dalam kehidupan kita, kita dapat menghadapi tantangan dan pergumulan, jika kita memiliki sahabat-sahabat di dalam Kristus Yesus yang memperhatikan, menolong dan memberikan dukungan kepada kita sehingga kita tetap kuat walaupun menghadapi banyak tantangan.
Kedua, janji penyertaan Tuhan. Ketika Paulus sedang menghadapi kegentaran dan ketakutan, Tuhan sendiri datang kepadanya dan memberikan penguatan kepada Paulus : “Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam!Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini" (Kis. 18:9-10). Tuhan tahu bahwa Paulus pun manusia biasa yang bisa takut dan gentar. Karena itu, Tuhan Yesus secara khusus datang kepadanya dan memberikan penguatan supaya Paulus tidak putus asa, mundur dan lari dari panggilannya sebagai seorang rasul yang telah diutus oleh-Nya. Karena janji penyertaannya inilah, Paulus pun berani bahkan dia menetap selama satu tahun enam bulan untuk melayani di Korintus ini.
Sebagai anak-anak Allah, kita pun mendapatkan janji bahwa Tuhan adalah gembala kita yang baik dan Ia tidak pernah meninggalkan kita. Karena itu, ketika kita menghadapi tantangan dan pergumulan, mari datang kepada Tuhan Yesus dan pegang janji-janjiNya bahwa Dia selalu menyertai kita. Terkhusus di masa pandemi covid 19 ini, walaupun tampaknya belum ada harapan yang baik bagi kita, tetapi percayalah bahwa Tuhan tidak pernah tinggalkan kita, Dia selalu bersama dengan kita di dalam situasi apa pun.[SO]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Sebutkan apa saja yang membuat Anda gentar dan takut dalam menghadapi kehidupan ini, khususnya ketika mengemban panggilan dalam pelayanan?
Penerapan
Hal-hal apa saja yang membuat Anda tegar dan kuat dalam menghadapi segala tantangan yang berpotensi terjadi dalam kehidupan ini?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.