Out of the ashes (keluar dari debu)
Rut 1
EKSPRESI PRIBADI
Seringkali ketika kita menghadapi masalah atau penderitaan, mata kita cenderung tertutup dan berpikir sempit. Kita akan terlalu fokus terhadap masalah atau penderitaan tersebut dan sulit bagi kita untuk melihat pengharapan atau pemeliharaan Tuhan. Itu lah yang terjadi dengan dua orang janda bernama Naomi dan Rut. Mereka sama-sama mengalami tragedi dan penderitaan, tetapi mereka meresponi tragedi tersebut dengan cara yang berbeda. Naomi berfokus kepada tragedi, sedangkan Rut berfokus kepada Tuhan. Fokus yang berbeda itu akan melahirkan respon yang berbeda dalam menyikapi tragedi, yaitu bersikap pesimis dan optimis. Saat kita berfokus kepada Allah dan bukan kepada tragedi, maka kita akan berkata dengan optimis, "Hi problem, i have a big God!" (Hai persoalan, saya memiliki Allah yang besar), bukan lagi pesimis dan berkata "Oh God, i have a big problem!" (Oh Tuhan, saya memiliki persoalan yang besar).
Sharingkanlah dalam CG, mana yang menjadi kecendrungan Anda saat menghadapi persoalan, apakah berfokus kepada Allah atau berfokus kepada masalah itu sendiri
EKSPLORASI FIRMAN
Kehidupan yang pahit
Kitab Rut dimulai dengan cerita tragedi. Seorang perempuan bernama Naomi yang kehilangan harta dan tanah karena mengikuti suami pindah ke Moab karena terjadi bencana kelaparan telah di Israel (ay. 1). Tidak lama setelah itu dia juga mengalami rentetan kehilangan suaminya dan ke dua anak mereka yang meninggal di negara perantauan (ay. 5). Naomi dengan mudah melihat bahwa tragedi yang menimpanya adalah karena tangan Tuhan yang menghukum dia. Itulah yang Naomi katakan kepada para wanita Betlehem yang menyambutnya pulang, "Janganlah sebutkan aku Naomi; sebutkanlah aku Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit kepadaku. Dengan tangan yang penuh aku pergi, tetapi dengan tangan yang kosong TUHAN memulangkan aku. Mengapakah kamu menyebutkan aku Naomi, karena TUHAN telah naik saksi menentang aku dan Yang Mahakuasa telah mendatangkan malapetaka kepadaku." (ay 20-21)
Pengharapan yang hilang
Karena tragedi yang dialaminya Naomi, tidak dapat melihat sedikitpun pengharapan. Dia juga tidak dapat melihat sedikitpun kebaikan dari apa yang sedang dia alami. Bahkan ketika menantunya menunjukkan kesetiaan dia menolak. Dia tidak sadar bahwa melalui menantunya tersebut Tuhan sedang menunjukkan belas kasihan-Nya. Naomi berkata kepada Orpa dan Rut, "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku?... Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?" (ay. 11-13)
Pemeliharaan Tuhan
Ketika Naomi sama sekali tidak dapat melihat kebaikan Tuhan dalam penderitaan yang dia alami, justru Rut, perempuan Moab, dari bangsa penyembah berhala memilih untuk mempercayai Tuhan. Yang menderita sebenarnya bukan hanya Naomi tetapi juga Rut. Namun Rut memilih meresponi penderitaan dengan cara yang berbeda. Kisah Naomi tidak berakhir di pasal 1 yang sarat dengan penderitaan dan kesedihan. Di pasal 2 Rut mengambil inisiatif untuk bekerja dan memelihara ibu mertuanya. Di pasal 3 karena kebaikan Rut, Naomi mulai pulih dari kesedihan & dia mempertemukan Rut dan Boas. Di pasal 4 Rut dan Boas mengambil Rut menjadi istrinya dan mereka memiliki anak yaitu Obed, dialah ayah Isai, ayah Daud. Dari garis keturunan merekalah, ribuan tahun kemudian lahirlah Mesias (Rut 4:17-22; Mat 1:1-16).
Pusat dari kisah ini, sesungguhnya terletak bukan pada Naomi maupun Rut, tetapi pada Allah yang memiliki agenda dan rencana. Kisah mereka bergulir sedemikian rupa, mengikuti denyut rencana Allah melalui tragedi yang mereka alami. Siapa yang dapat membayangkan bahwa dalam masa terburuk bangsa Israel Allah secara diam-diam berkarya dalam tragedi satu keluarga untuk mempersiapkan jalan bagi raja Israel terbesar? Allah tidak pernah kehilangan kendali atas apapun yang terjadi. Justru Ia sedang merajut setiap episode kehidupan kita, termasuk tragedi di dalamnya, menjadi rajutan kehidupan yang indah untuk menggenapi rencana-Nya yang mendatangkan kebaikan bagi kita (Yer 29:11; Yes 55:8-9; Rm 8:28). Maka, jangan pernah lelah untuk selalu menaruh pengharapan kepada Allah dan menyerah menghadapi kesulitan hidup. [DM]
APLIKASI KEHIDUPAN
(PROFIL MURID : KRISTUS, KARAKTER, KOMUNITAS, KELUARGA & KESAKSIAN)
Pendalaman
Bagaimana Anda menjawab pertanyaan klasik, "Jika Allah itu mahabaik dan mahakuasa, mengapa penderitaan merajalela dalam kehidupan ini?"
Penerapan
Bagaimana caranya agar Anda lebih peka dalam melihat karya Allah melalui tragedi yang terjadi dalam kehidupan Anda?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.