The Word Became Flesh (Firman Menjadi Manusia)
Yohanes 1:1-14
EKSPRESI PRIBADI
Perang selalu menampilkan wajah yang mengerikan, seperti yang terjadi pada Perang Bosnia (1992-1995). Lebih dari 100 ribu orang dibunuh, 2,2 juta orang mengungsi dan lebih dari 12 ribu wanita diperkosa. Namun di tengah perang yang mengerikan ini, muncul seorang pribadi yang memberikan keindahan di tengah kengerian, namanya adalah Vedran Smailovic. Di tengah-tengah suasana perang, gedung yang hancur dan pembunuhan keluarga dan teman-temannya, Vedran memainkan cellonya dengan pakaian lengkap, sendirian di reruntuhan dan jalanan. Kehadirannya dan permainan cellonya menggemakan keindahan di tengah suasana kengerian. Kehadirannya berbahaya, tetapi memberikan perbedaan yang berarti. Kristus hadir ke tengah-tengah dunia yang kelam dan rusak, kehadiran-Nya berbeda dari dengan kondisi dunia itu, Dia indah, murni, kudus, penuh kasih, dan mengubahkan.
EKSPLORASI FIRMAN
Firman menjadi manusia dijelaskan oleh Yohanes di dalam awal dari Injil Yohanes, yang memuat tentang identitas yang tidak bisa dilepaskan dengan karya-Nya.
Tuhan Yesus adalah Allah Sejati
Firman itu telah menjadi manusia, kalimat ini akan membingungkan dan tidak ada artinya kalau tidak memahami siapa Firman itu. Yohanes sudah menjelaskan terlebih dahulu betapa agungnya sang Firman (ayat 1-3). “Pada mulanya adalah Firman” Firman yang kita kenal sebagai Tuhan Yesus, sudah ada sejak semula, sejak segala sesuatu belum ada, Dia adalah permulaan dari segala sesuatu, Dia selalu eksis. “Firman itu bersama-sama dengan Allah… Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” Bersama-sama ini menunjukkan kesetaraan, kesatuan, relasi yang begitu intim dan tidak terpisahkan, Allah Tritunggal. “Firman itu adalah Allah” bagian ini dengan terang benderang menyatakan Tuhan Yesus adalah Allah, bukan malaikat, bukan nabi, bukan guru moral yang hebat, Dia adalah Allah. Berarti Dialah yang Maha Kudus, Maha Kuasa, Maha Hadir, Maha Tahu. “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.” Sang Firman bukanlah ciptaan, tetapi Pencipta segala sesuatu. Menciptakan artinya dari sesuatu yang tidak ada sama sekali, menjadi ada, dan tanpa Dia tidak ada segala sesuatu apa pun, Dia lah yang memulai semua kehidupan di dalam dunia, semua kisah di dalam dunia ini ada, sehingga segala sesuatu adalah milik-Nya, dan Dia juga yang menopang semuanya (Kol.1:15-17).
Tuhan Yesus adalah manusia sejati
Firman itu telah menjadi manusia, di dalam bahasa aslinya dikatakan sebagai daging. Artinya Tuhan Yesus sungguh-sungguh hadir di dalam dunia sebagai manusia yang sejati. Tuhan Yesus hadir ke dalam dunia ini dengan cara yang ajaib (melalui Roh Kudus, bukan dari hubungan suami istri), tetapi sekaligus menjalani kehidupan yang biasa, maksudnya Dia dilahirkan melalui proses persalinan sama seperti setiap bayi yang dilahirkan ke dalam dunia, Dia bertumbuh dari bayi sampai dewasa, melalui kehidupan yang ada pergumulan mau pun kesukaan, merasakan persahabatan dan pengkhianatan, lapar dan haus. Firman menjadi manusia juga merupakan penggenapan dari janji Allah sejak manusia jatuh dalam dosa “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya, keturunannya (perempuan) akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya” (Kej.3:15). Disebutkan keturunan perempuan ini, yang artinya haruslah seorang anak manusia. Hanya dengan menjadi manusia maka Tuhan Yesus dapat mati memberikan diri-Nya untuk menyelamatkan manusia.
Tuhan Yesus hadir di dalam dunia
Firman itu diam di antara kita. Kata diam ini secara literal adalah mendirikan kemah, seperti di Perjanjian Lama bahwa Allah hadir di kemah suci di tengah-tengah umat-Nya. Sang Firman yang begitu besar dan agung itu, sang Pencipta yang hadir di tengah-tengah ciptaan-Nya, Tuhan yang menyertai umat-Nya, Tuhan yang menolong umat-Nya. Kehadiran Tuhan Yesus ke dalam dunia berarti Allah yang sejati sekaligus manusia sejati, artinya hanya Dia satu-satunya jalan keselamatan, karena Dia Allah, Dia manusia, Dia hadir. Gregory Koukl (The Story of Realty) mengatakan ketika Tuhan menjadi manusia dikarenakan Perlu ada pembayaran yang tak terhingga untuk menutupi hukuman yang tak terhingga itu. Dengan kata lain tanpa kehadiran-Nya, hidup manusia tidak pernah bisa diselamatkan dengan cara apa pun. Di bagian akhir ayat 14 dikatakan “kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.” Ini menegaskan siapakah Tuhan Yesus, Yohanes dan para murid lainnya adalah saksi yang melihat bagaimana kemuliaan Tuhan Yesus itu dalam berbagai hal (2Ptr.1:16-18), terkhusus ketika Dia mati dan bangkit. Kasih karunia dan kebenaran itu terwujud di atas kayu salib. Firman telah menjadi manusia, berarti keselamatan itu nyata dan itu sudah terjadi, bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.[RR]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Menurut Anda, apa artinya Firman menjadi manusia?
Penerapan
Kehidupan seperti apa yang selayaknya Anda perlihatkan sebagai orang yang telah mengalami karya keselamatan di dalam Kristus?
SALING MENDOAKAN
Akhiri Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.