When He Raised His Hands (Ketika Tangannya Terangkat)
Keluaran 14:1-22
BAHAN CARE GROUP
Sejak abad pencerahan (abad 18) di Eropa, maka ilmu pengetahuan (science) menjadi berperan penting dan signifikan dalam peradaban kehidupan manusia. Salah satu akibatnya adalah lahirnya cara interpretasi Alkitab yang diwarnai oleh pemahaman Liberalisme, dimana banyak penafsiran yang lebih menitikberatkan pada analisis-kritik secara historis daripada melihat teks Alkitab secara fundamental sebagai Kitab Suci yang berotoritas Ilahi. Demikianlah terjadi pergeseran paradigma seni penafsiran (hermenutika) yang menimbulkan polemik perdebatan yang meragukan kesahihan beberapa cerita mujizat di Alkitab. Tentu saja, kita menolak jenis penafsiran yang sedemikian sebab kita percaya Tuhan Allah yang menciptakan akal budi dalam diri manusia, bukan untuk menentangNya, tetapi justru sebaliknya, melalui akal budi kita diminta untuk semakin mengenalNya dengan iman dan mengasihiNya dengan penuh (Mat. 22:37).
Bagaimana dengan Anda? Apakah akal budi justru membuat Anda untuk semakin mengenal Tuhan lebih dalam, atau akal budi membatasi Anda untuk mengalami Tuhan lebih nyata? Apakah Anda termasuk orang yang skeptik dan meragukan mukjizat itu masih nyata, atau Anda termasuk orang yang sungguh beriman, tidak ada yang mustahil bagi Allah dalam mengatasi berbagai masalah Anda, yang terpelik sekalipun? Diskusikanlah.
EKSPLORASI FIRMAN
- Ketika TanganNya Terangkat, Mukjizat Terjadi
“Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu” (Kel 14:21). Jelas disini, hanya Tuhan yang sanggup melakukannya, yaitu air laut Teberau terbelah. Walaupun ada banyak teori keberatan dari berbagai pihak non-religius yang mengatakan bahwa hal itu tidak pernah terjadi, karena saat itu sesungguhnya saat itu air laut kebetulan lagi surut dan bangsa Israel dimungkinkan melewatinya, ataupun berbagai teori konspirasi lainnya yang tujuannya untuk memberatkan otoritas Alkitab sebagai Kitab Suci yang dapat dipercaya, namun bagi kita yang berpegang pada teologia Reformed, maka jelas apa yang terjadi dalam kisah tercatat dalam Alkitab adalah sungguh kebenaran nyata, bukan rekayasa cerita.
Ketika tanganNya terangkat, maka mukjizat terjadi. Sebab bagi Tuhan, tidak ada yang mustahil. Segala perkara ajaib bisa terjadi sebab secara atributnya Dia adalah Allah Pencipta segala sesuatu dan Dia Mahakuasa adanya. Jika Dia berkehendak, maka semuanya jadi. Dan semua kejadian mujizat Allah yang terjadi, baik di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru selalu konsisten dengan tujuan ultimat-nya yaitu: “Aku akan menyatakan kemuliaanKu” (Keluaran 14:4). Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan – Soli Deo Gloria. - Ketika TanganNya Terangkat, Masalah Teratasi
“Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya” (Kel 14:13). Secara manusiawi, kita bisa memahami betapa paniknya bangsa Israel pada saat itu. Mereka seakan “terjebak” di tengah situasi yang serba salah. Di depan mereka adalah lautan dan di belakang mereka adalah pihak musuh. Keduanya bisa membawa mereka kepada kematian. Iman mereka masih lemah sekali saat ini, walaupun sesungguhnya 10 tulah yang diturunkan Tuhan Allah di Mesir, seharusnya cukup untuk menopang iman mereka untuk percaya bahwa Tuhan sanggup melakukan segala perkara. Tuhan yang mereka percaya tidak berubah, Dia tetap Allah yang Mahakuasa. Jika Tuhan berperkara, Tuhan yang sama yang telah mendemonstrasikan kuasaNya pada 10 tulah di Mesir, adalah Tuhan yang sama yang akan melanjutkan demonstrasi kuasaNya. Dalam situasi panik inilah, sekali lagi tangan Tuhan terangkat dan masalah teratasi. Melalui hambaNya, Musa, Tuhan memberikan jaminan kemenangan. Mereka dijanjikan akan tetap berdiri, tidak mati, bahkan akan melihat keselamatan dari Tuhan. Musuh mereka akan ditaklukan, masalah mereka akan teratasi.
Tidak ada masalah yang terlalu besar, dimana Allah tidak sanggup atasi, ketika tanganNya terangkat. Seperti sebuah lirik lagu klasik yang ditulis oleh Scott Wesley Brown: There is no problem too big, God cannot solve it. There is no mountain too tall, He cannot move it. There is no storm too dark, God cannot calm it. There is no sorrow too deep, He cannot soothe it (Tiada beban yang berat di dalam Tuhan. Gunung yang sangat tinggi dihalaukanNya. Badai hidup yang besar, diredakanNya. Hati yang hancur luluh, dihiburkanNya.) Serahkan segala beban hidup kita kepadaNya. Percayalah dan berimanlah, Dia akan bertindak dan berperang bagi kita. Dalam ketidakberdayaan kita, kita akan melihat kebesaran Tuhan dinyatakan, dan masalah terpelik pun pasti teratasi, sebab “Tuhan akan berperang untuk kamu…” (Kel 14:14).[CK]
APLIKASI KEHIDUPAN
Pendalaman
Apakah makna mukjizat sebagaimana yang ditegaskan oleh Alkitab ?
Penerapan
Tindakan konkrit apa yang Anda lakukan sebagai bentuk kebergantungan kepada Allah yang Mahakuasa ?
SALING MENDOAKAN
Akhirilah Care Group Anda dengan saling mendoakan satu dengan yang lain.