Manfaat Kebangkitan Kristus bagi Kita
Kebangkitan Yesus Kristus telah terjadi lebih dari dua ribu tahun yang lalu. Lalu apakah manfaatnya bagi kita, murid-murid Kristus hari ini? Katekismus Heidelberg menjawab pertanyaan ini dalam tanya jawab no. 45. Di bawah ini saya akan merangkumkan penjelasan Zacharias Ursinus, yang diambil dari bukunya Commentary on the Heidelberg Cathechism.
Manfaat kebangkitan Yesus ada 2 aspek: bagi Kristus dan bagi kita. Bagi Kristus, dengan kebangkitan-Nya dari kematiaan, Ia dideklarasikan sebagai Putra Allah, satu-satunya Anak Allah, yang juga adalah Allah sendiri (Rom. 1:4). Ia bangkit dengan kuasa-Nya sendiri, hal mana hanya ada pada Allah saja (Yoh.1:4; 5:26). Selanjutnya, dengan kebangkitan-Nya, natur manusia Kristus telah didandani dengan karunia-karunia sorgawi, dengan keabadian, dan dengan kemuliaan natur Putra Allah (Ef. 1:18-23).
Bagi kita, kebangkitan-Nya memberikan berbagai manfaat. Secara umum dapat dikatakan bahwa semua manfaat kematian-Nya juga adalah manfaat kebangkitan-Nya. Karena hanya dengan kebangkitan, semua manfaat kematian-Nya dapat dipastikan. Dengan kebangkitan-Nya, Ia menerapkan apa yang diperoleh di atas salib untuk kita. Itulah sebabnya manfaat kematiaan-Nya juga manfaat kebangkitan-Nya. Namun, kita akan memperhatikan beberapa manfaat utama yang kebangkitan-Nya secara khusus telah pastikan untuk kita.
- Penebusan semua dosa
Kebangkitan-Nya menyatakan bahwa Ia telah dengan sempurna menebus dosa-dosa kita. Jika ada satu dosa saja yang belum ditebus, maka Ia akan tetap dalam kungkungan maut. Kebangkitan Kristus meyakinkan kita aplikasi manfaat kematian-Nya yang tidak dapat dilakukan seandainya Ia tidak bangkit dari antara orang mati. Ia adalah sang Pengantara yang bukan saja mendapatkan penebusan tetapi juga mampu memberikan manfaat penebusan-Nya kepada kita. Oleh sebab itu Paulus berkata: “yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita” (Rom. 4:25), - Roh Kudus diberikan kepada kita
Manfaat lain kebangkitan-Nya adalah Roh Kudus yang diberikan kepada kita, yang oleh-Nya, Kristus memperbaharui dan memberikan kita hidup yang kekal. Memang benar orang-orang percaya di Perjanjian Lama pun diberikan dan diperbaharui oleh Roh Kudus. Akan tetapi, karya Roh Kudus waktu itu tidaklah dinikmati sebesar dan sekaya pada masa Perjanjian Baru.
Hal ini karena Kristus Yesus masih belum dibangkitkan. Roh Kudus, yang oleh-Nya kita diperbaharui, tidak dapat diberikan tanpa Kristus terlebih dahulu dibangkitkan dan terangkat ke dalam kemuliaan. Maka dikatakan, “Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan” (Yoh. 7:39). - Kebangkitan tubuh kita
Manfaat lain dari kebangkitan Kristus bagi kita adalah kebangkitan tubuh kita. Kebangkitan Kristus adalah jaminan bagi kebangkitan kita. (1) Karena Ia adalah Kepala kita, dan kita adalah anggota tubuh-Nya. Kemuliaan anggota tubuh tergantung pada kemuliaan Kepala mereka. Tentu Kristus tetap akan dimuliakan, sekalipun anggota tubuh-Nya masih di bawah kuasa maut. Namun, Ia tidak akan menjadi Kepala tanpa anggota tubuh-Nya. Demikian, tidak bisa menjadi Raja tanpa kerajaan. Maka Kepala harus ada anggota tubuh-Nya. Jika Kepala dibangkitkan, maka anggota tubuh-Nya juga akan dibangkitkan. (2) Kristus bangkit, maka dosa telah dihapuskan. Bukan dosa-Nya sendiri, karena Ia tak berdosa, tetapi dosa-dosa kita. Dosa dihapuskan, maka maut juga dikalahkan, karena upah dosa adalah maut (Rom. 6:23). Karena dosa kita semua telah dihapuskan, kita pun pasti akan dibangkitkan. (3) Adam menerima berkat untuk dirinya dan keturunannya. Ia kehilangan berkat, juga bagi dirinya dan semua keturunannya. Demikian, Kristus, Adam ke-2, menerima hidup dan kemuliaan untuk diri-Nya dan untuk kita. (4) Kebangkitan Kristus adalah jaminan kebangkitan kita, karena Roh Kudus yang diam dalam diri Kristus, juga diam dalam kita. Roh Kudus yang membangkitkan Kristus, juga akan membangkitkan kita (Rom. 8:11). (5) Kristus adalah sahabat kita, tidak akan membiarkan kita di bawah kuasa maut. Jika Ia dengan kuasa-Nya sendiri mampu untuk membangkitkan diri-Nya, Ia juga mampu membangkitkan kita.[PD]