Bagikan artikel ini :

Transformasi Didalam Keluarga

“Berkatalah Imam besar Hilkia, kepada Safan, panitera itu: Telah kutemukan Kitab Taurat itu di rumah Tuhan! Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safat dan Safan terus membacanya” (2 Raja-Raja 22:8)

TUNTUTAN TRANFORMASI

Secara sederhana dapat dikatakan transformasi memiliki pengertian “perubahan”. Perubahan menjadi lebih baik dan makin berkenan. Pemikiran sederhananya demikian, apapun yang hidup, kalau tidak berubah, maka akan menjadi jelek, tua dan tidak menarik lagi. Biasanya perubahan diambil dan dilakukan, karena adanya perkembangan zaman dan tuntutan hidup yang makin komplek dan tidak menentu. Namun demikian, pola pemikiran yang perlu dimiliki adalah perubahan itu tidak selalu harus dilakukan. Kenapa?

Alasannya sederhana, kalau yang awal dan permulaan memang sudah baik dan relevant, untuk apa dilakukan perubahan? Jelas tidak perlu! Pertanyaannya adalah apakah ada kondisi yang demikian ini? Jelas jawabannya, kalau berkenaan dengan ciptaan, pasti tidak ada. Semua ciptaan biarpun awalnya diciptakan oleh Tuhan “sungguh amat baik” (baca Kejadian 1:31), ternyata terjadi perubahan yang sangat mengerikan, yaitu ciptaan menunju kepada kerusakan, kehancuran dan kebinasaan. Hal ini dapat terjadi, karena dosa sudah membuat ciptaan didalam kondisi kehilangan “kemuliaan Allah” (baca Roma 3:23). Didalam konteks kehilangan “kemuliaan Allah” inilah, tuntutan didalam tranformasi sangat dibutuhkan!

Dalam pengertian bagaimana? Dalam pengertian awal yang “sungguh amat baik” dari Tuhan ini, seharusnya mulai untuk dikembalikan lagi. Sehingga penyelamatan didalam ciptaan, khususnya manusia dapat dilakukan. Sekarang, bagaimana tranformasi yang membawa keselamatan itu dapat dilakukan? Jawabannya sederhana, yaitu kembali kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan perlu ditemukan kembali didalam kehidupan ini, seperti yang terjadi di zaman raja Yosia. Tidak hanya sekedar ditemukan, tetapi harus dibacakan terus menerus. Hanya Firman Tuhan inilah satu-satunya yang baik, bahkan terbaik dan sangat relevant sepanjang zaman dan diperlukan untuk setiap manusia, yang ingin mengalami transformasi – menjadi lebih baik bahkan sungguh amat baik.

MULAI DARI MANA?

Karena lembaga pertama yang Allah bentuk adalah pernikahan, yaitu pembentukan keluarga; maka mulainya tranformasi harus dari rumah. Ini artinya keluarga menjadi penopang utama tranformasi yang membawa perubahan di dalam Gereja, Masyarakat dan Bangsa. Keluarga adalah kelompok terkecil, yang menjadi menghasilkan utama untuk pribadi-pribadi, yang terlibat didalam seluruh aspek kehidupan ini.

Transformasi di dalam keluarga, perlu diperjuangkan untuk dihadirkan didalam setiap keluarga-keluarga Kristen. Yang pasti, keluarga Kristen, bukanlah keluarga biasa (ordinary) tetapi luar biasa (extra-ordinary). Ini yang harus disadari oleh seluruh anggota keluarga Kristen. Kenapa? Karena ada istilah dibelakang keluarga, yaitu: Kristen. Inilah pembedanya. Pembeda ini, yang membuat “kelahiran” tranformasi di dalam seluruh anggota-anggota keluarga Kristen, dapat terjadi

Istilah Kristen, ternyata memiliki pengertian “Pengikut Kristus” (baca Kisah Para Rasul 11:26). Ada panggilan hidup yang sangat jelas dari keluarga Kristen, yaitu setiap anggota keluarga Kristen harus mengimani, menyukai dan menghidupi sebagai pengikut Kristus. Bagimana cara hidup sebagai pengikut Kristus, semuanya sudah tertulis di dalam kebenaran Firman Tuhan. Semakin sering Firman Tuhan dibaca, direnungkan dan dijalan di dalam kehidupan ini; maka tranformasi hidup untuk makin serupa menjadi pengikut Kristus pasti terjadi, yaitu memiliki kehidupan yang “serupa” – mirip dengan Kristus (baca Roma 8:29), karena menjadi surat-surat Kristus yang terbaca (baca Roma 3:3)

APA YANG HARUS DILAKUKAN

Yang harus dilakukan, kalau keluarga – anggota keluarga mau mengalami tranformasi “seperti Kristus”, dengarkan Firman yang Tuhan Yesus katakan sendiri, pada saat orang banyak mengikuti Dia, yaitu: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setipa hari dan mengikut Aku” (baca Lukas 9:24). Komitmen inilah yang dapat membuat keluarga-keluarga Kristen mengalami yang Rasul Paulus katakan, yaitu: “Tidak menjadi serupa dengan dunia, tetapi mengalami pembaharuan budi, sehingga dapat membedakan mana kehendak Allah: Apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” (baca Roma 12:2)

Komitmen dan komitem itulah kuncinya! Komitmen menjadi ciptaan baru dan mengalami pertobatan setiap saat dan waktu. Ini artinya bagimana setiap anggota keluarga, khususnya pemimpin keluarga Kristen: Ayah dan Ibu menjadi “role model” pertama bagi anak-anak untuk mengimani, menghidupi dan mempraktekkan menjadi pengikut Kristus. Orang tua menjadi “agent” transformasi dari Tuhan di dalam keluarga, sebagai ciptaan baru dan hidup didalam pertobatan; sehingga perubahan dan keselamatan dapat dialami oleh seluruh anggota keluarga. Ayo mulailah transformasi sekarang didalam keluarga kita. Soli Deo Gloria.(LHP)