Bagikan artikel ini :

996

Amos 8:4-10

Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.
- Ulangan 5:15

Pada tahun 1930, ekonom Inggris John Maynard Keynes memprediksikan bahwa seratus tahun mendatang, manusia hanya perlu bekerja tiga jam per hari atau lima belas jam per minggu. Prediksinya meleset jauh. Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce Alibaba yang memanfaatkan kecanggihan teknologi malah mengusung gerakan 996. Angka 996 berarti bekerja dari jam sembilan pagi sampai sembilan malam selama enam hari. Prediksi tiga jam per hari kerja tinggal bualan belaka.

Tidak ada yang baru di bawah matahari, kata Salomo (Pkh. 1:9). Bekerja, bekerja, dan bekerja lagi sudah terjadi sejak zaman Israel. Akibatnya, Tuhan murka kepada mereka. Tuhan memang aneh. Orang rajin bekerja kok malah dimurkai? Alasannya tertulis di ayat 6. Mereka ingin Sabat cepat-cepat berlalu sehingga mereka dapat berbisnis. Rupanya di balik hal sepele ini, mereka sedang mengeksploitasi orang lain! Tuhan telah membebaskan mereka dari Mesir yang mengeksploitasi mereka dengan tidak memberi Sabat. Kini merekalah yang melakukan hal yang sama terhadap orang lain. Hukuman Tuhan atas mereka tertulis pada ayat 9, “Kamu tidak mau hari peristirahatan?”
kata Tuhan. “Oke. Aku akan membuat kamu tidak bisa lagi menghitung hari-hari.” Ingat bahwa matahari sebagai benda penerang adalah alat untuk menandai waktu (Kej. 1:14). Jadilah etika kerja 996. Orang bekerja tidak lagi mengenal waktu. Di saat seperti inilah manusia tidak bisa lagi menikmati hidupnya. Hanya ada perkabungan semata. Bangun pagi merupakan awal mulainya penyiksaan.

Bagaimana kita memperlakukan diri dalam bekerja? Atau bagaimana kita memperlakukan orang-orang yang bekerja untuk kita? Atau, jika Anda seorang guru dan dosen, bagaimana memberikan tugas kepada para murid dan mahasiswa? Apakah mereka perlu sampai lembur dan tidak punya waktu istirahat demi menyelesaikan tugas? Apa pun motivasi Anda, merampas hak beristirahat orang lain adalah bentuk eksploitasi dan Tuhan Yesus membenci hal ini.

Refleksi diri:
Dari contoh-contoh eksploitasi mengenai hak beristirahat, mana yang pernah atau sedang Anda lakukan?
Dapatkah Anda memikirkan cara untuk meringankan beban kerja, baik diri Anda sendiri, maupun orang lain?