Bagikan artikel ini :

Air Hidup Yang Mengubahkan Hidup

Yohanes 4:5-26

tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.”
- Yohanes 4:14

Dalam perjalanan misi-Nya ke Yudea dan Galilea, Yesus harus melewati daerah Samaria. Orang Yahudi biasanya menghindar atau tidak berhenti beristirahat di daerah ini dengan alasan menghindari orang Samaria yang mereka tidak sukai. Menariknya, Yesus malah beristirahat dan bertemu serta bercakap-cakap dengan seorang perempuan Samaria di sumur Yakub. Yesus membangun jembatan dialog dengan perempuan Samaria yang dianggap golongan masyarakat kelas dua. Tidak hanya itu, ia juga memiliki sejumlah daftar hitam kehidupan atau dengan kata lain, ia bukan perempuan baik-baik.

Kehidupan perempuan Samaria ini begitu berantakan. Ia hidup gonta-ganti suami. Kekosongan, kehampaan, dan ketidakpuasan mewarnai kehidupannya. Yesus lalu menawarkan air hidup yang dapat memuaskan dahaga jiwa perempuan tersebut (ay. 14). Perempuan Samaria bisa saja menutup diri untuk menghindari orang mengenali siapa dirinya sebenarnya. Itulah sebabnya ia mengambil air di sumur pada siang bolong, pada saat perempuan-perempuan lain mengambil di pagi hari. Yesus tahu bahwa perempuan ini tidak bisa berpura-pura tidak memiliki masalah dengan kehidupannya. Ia harus menghadapi masalahnya, melihat dosanya dengan jelas, dan mengakuinya.

Yesus tidak berfokus pada kesalahan perempuan Samaria. Yesus tidak datang untuk menghakimi atau mempermalukannya. Yesus justru memberikan perhatian kepada kekosongan batin dan jiwanya. Perempuan Samaria sesungguhnya sedang mencari air, yakni air hidup. Ia sedang menantikan Mesias dan ingin bertemu secara langsung dengan Sang Mesias yang memuaskan dahaganya. Perempuan ini tidak menyangka bahwa percakapannya dengan Yesus memberikan pencerahan akan apa yang seharusnya ia lakukan dan bukan menimbulkan rasa takut terhakimi. Perempuan ini akhirnya menerima anugerah Allah, kasih sayang, kelembutan, kebaikan dan jalan keluar dari kegagalan hidupnya.

Kegagalan hidup sangat mungkin kita alami, tetapi jika selamanya tetap tinggal di dalam kegagalan maka kita menutup kesempatan bagi diri sendiri untuk merasakan Tuhan yang sanggup mengubahkan hidup. Tuhan Yesus akan memuaskan dahaga mereka yang benar-benar datang kepada-Nya dengan hati yang rindu untuk diubahkan. Mari datang kepada Yesus dengan segenap hati, memohon pemulihan dari-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apa kegagalan masa lalu yang membuat Anda merasa kosong dan hampa?
  • Apakah Anda mau menerima Air Hidup (Yesus) dan mengalami pemulihan dari-Nya?