Aku Ingin Begini.... Aku Ingin Begitu....
Pengkhotbah 5:7
Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.
- Pengkhotbah 5:7
Anda mungkin familiar dengan lagu yang dipakai sebagai judul renungan di atas. Ketika masih kanak-kanak, lagu ini setiap minggu selalu saya dengar melalui tayangan kartun Doraemon. Meskipun lagu anak-anak, lagu ini menyatakan natur manusia yang selalu banyak mimpi dan cita-cita. “Aku akan diet sampai turun 20 kg,” “aku akan fitness sampai punya six-pack,” “aku akan belajar masak,” “aku akan mulai membaca buku.” Biasanya komitmen-komitmen ini muncul karena terinspirasi melihat kesuksesan atau keterampilan orang lain.
Apa yang Alkitab katakan tentang bermimpi? Salomo mengatakan bahwa memiliki banyak mimpi seperti ini akan membuat kita dengan bangga mengumbarnya kepada orang banyak, padahal kita belum mencapai apa-apa. Ya sudahlah kalau hanya mengumbar kepada banyak orang, tetapi bagaimana kalau kita sampai banyak mengumbar perkataan sia-sia tentang mimpi kita kepada Tuhan? “Tuhan, aku akan lebih rajin pelayanan,” “Tuhan, aku akan menginjili sepuluh orang di bulan ini,” “Tuhan, aku akan menjalankan pogram ini-itu di gereja yang pastinya akan berguna,” dan banyak mimpi-mimpi lainnya. Sayangnya, mimpi hanyalah mimpi, dan kata-kata tetaplah menjadi kata-kata tanpa tindakan.
Tidak hanya bodoh, Salomo mengaitkan sikap seperti ini dengan takut akan Tuhan. Orang yang banyak mimpi bahkan menjadikan mimpinya nazar di hadapan Tuhan, tetapi tidak ada tindakan untuk mewujudkannya, bukanlah orang yang takut akan Tuhan. Mengapa? Sebab layaknya orang yang mengingkari janji, berarti ia tidak menghargai orang yang kepadanya ia berjanji. Orang yang sembarangan mengumbar mimpi atau nazarnya tanpa mengerjakannya, berarti tidak menghormati Tuhan.
Ketika kita memiliki mimpi atau cita-cita, jangan banyak mengumbarnya. Cukup bagikan dengan dengan orang-orang terdekat, serta minta kekuatan kepada Tuhan untuk menjalankannya. Riset psikologi membuktikan bahwa makin banyak kita memberitahukan mimpi kita kepada orang, makin kecil kemungkinan kita akan mewujudkan mimpi tersebut. Mengapa? Sebab membicarakan mimpi tersebut membuat otak kita mengeluarkan hormon dopamin, hormon yang “menipu” kita dengan membuat kita merasa senang seolah telah mencapai mimpi tersebut, padahal sebenarnya belum.
Jangan biarkan mimpi jadi mimpi. Lebih baik kita kerjakan mimpi itu daripada menghabiskan waktu dengan menyanyi, aku ingin begini… aku ingin begitu...
Refleksi Diri:
- Apa yang menjadi keinginan, mimpi, atau cita-cita Anda? Apakah Anda sering membicarakan dan mengumbarnya dengan orang lain?
- Apa langkah-langkah praktis yang Anda dapat lakukan untuk segera mulai mewujudkan mimpi atau cita-cita tersebut?