Bagikan artikel ini :

Apa yang saya dapat ?

Markus 10:28-31

Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal.
- Markus 10:29-30

Tidak ada orang yang ingin melakukan sesuatu tanpa mendapatkan hasil. Jika Anda bekerja di suatu perusahaan, Anda ingin mendapatkan gaji dari pekerjaan tersebut. Setidaknya Anda mendapat penghargaan atau pujian. Prinsip yang sama ada dalam pikiran Petrus. Apalagi ia sudah meninggalkan segala sesuatu dan ikut Tuhan Yesus. Petrus dan murid-murid lain tampak sebagai orang “yang terakhir” di mata dunia ini. Orang-orang yang tidak dianggap dan tidak dihargai.

Tuhan Yesus menyadari apa yang Petrus rasakan. Ia mengerti dan tidak memarahinya. Namun, Dia juga tidak mengobral janji manis tentang hidup berkelimpahan yang bebas konsekuensi. Yesus menjanjikan berkat tetapi pada saat yang sama Dia mengatakan, “disertai berbagai penganiayaan” (ay. 30). Ikut Tuhan Yesus berarti mau menderita bersama Dia. Ikut Tuhan Yesus berarti berkorban bagi Dia.

Dialog Petrus dengan Yesus ini harus dipahami dalam konteks kisah sebelumnya, yaitu percakapan Yesus dengan orang muda yang kaya (Mrk. 10:17-27). Ia tidak mau berkorban segalanya demi Tuhan Yesus.

Pada akhirnya, berkat terbesar dalam mengikut Yesus adalah menerima hidup yang kekal. Pada saat itu, orang-orang yang dianggap “terakhir” yaitu mereka yang dipandang rendah atau bodoh oleh dunia oleh karena berkorban segalanya demi mengikut Yesus, justru akan menjadi orang-orang yang paling dimuliakan.
Sebaliknya, orang-orang yang dianggap “terdahulu”, yaitu mereka yang terkemuka di dunia ini tetapi tidak mau berkorban dalam mengikut Yesus, justru akan menjadi yang terakhir.

Mengucap syukurlah atas kehidupan kekal yang Tuhan Yesus telah berikan kepada Anda. Upah “menjadi yang terdahulu” yang Yesus janjikan di sorga nanti, hendaklah membuat kita semakin serius dalam mengikut Yesus dan semakin giat melakukan pekerjaan pelayanan-Nya.

Refleksi Diri:

  • Apa yang Anda harapkan ketika memutuskan mengikut Tuhan Yesus?
  • Apakah Anda puas dengan apa yang Tuhan berikan kepada Anda? Mengapa?