Bagikan artikel ini :

Ayah idaman keluarga

1 Raja-raja 3:1-15

Lalu Salomo berkata: “Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau.”
- 1 Raja-raja 3:6

Di hari ayah internasional tahun 2018, satu perusahaan besar Amerika melakukan survei pemilihan ayah idaman di antara tokoh tokoh dunia yang terkenal saat itu. Dalam pemilihan ini, muncullah nama mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dengan prosentase sebesar 65%. Sosok Obama memang dianggap sangat dekat dengan anak-anaknya. Yang menarik adalah aktor Liam Neeson, dipilih menjadi ayah idaman di negara Irlandia. Pilihan ini mungkin terpengaruh oleh film Taken yang dibintanginya. Sebuah film yang bercerita tentang seorang ayah yang berjuang membebaskan anaknya yang diculik untuk dijadikan komoditas perdagangan manusia.

Dalam ayat emas hari ini, Salomo memiliki sosok ayah idaman, yaitu ayahnya sendiri, Daud. Sewaktu Tuhan menampakkan diri kepadanya melalui mimpi dan berkata akan mewujudkan apa yang Salomo minta (ay. 5), maka ia meminta untuk diberikan hikmat. Salomo mengawali permintaannya dengan meneladani sosok ayahnya. Salomo berkata bahwa ayahnya adalah seorang yang setia, benar, dan jujur terhadap Tuhan. Karena itu, ia memohon kepada Tuhan supaya mengasihi dirinya dengan memberikan hikmat, sama seperti Dia telah mengasihi ayahnya.

Sejujurnya, menjadi seorang ayah tidaklah mudah. Kita bukanlah manusia yang sempurna. Namun, kalau kita meneladani Daud, kunci menjadi seorang ayah idaman adalah memiliki sifat setia, benar, dan jujur di hadapan Tuhan. Ketiga sifat tersebut bersumber pada integritas seseorang. Integritas nyata saat seorang ayah memiliki keutuhan antara apa yang dikatakan, dipikirkan, dengan apa yang dilakukan. Anak-anak tidak belajar dari apa yang kita katakan, tetapi dari apa yang kita lakukan. Jika kita pelajari lebih lanjut di dalam Alkitab, Daud juga seorang yang sangat takut akan Tuhan. Seorang yang takut akan Tuhan pasti hidupnya ada di dalam kebenaran dan integritas kepada Tuhan.

Karena itu, hai para ayah, jadilah ayah yang takut akan Tuhan. Ayah idaman bukanlah dilihat dari prestasi yang diraih dan jabatan yang diduduki, melainkan dari sikap hati yang takut akan Tuhan. Hiduplah berintegritas sesuai kebenaran firman dan jadilah teladan bagi seluruh anggota keluarga. Ketika seorang ayah hidup menjadi idaman Allah, maka ia akan menjadi idaman bagi anak-anaknya.

Refleksi Diri:

  • Siapakah yang menjadi sosok idaman Anda dalam hidup? Kenapa?
  • Jika Anda seorang ayah, apakah Anda sudah memiliki integritas dalam kehidupan berkeluarga?