Bagikan artikel ini :

Bapa Yang Baik dan Sempurna

1 Yohanes 2:28-3:6

Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.
- 1 Yohanes 3:1a

Yesus datang untuk menyatakan Tuhan Allah sebagai Bapa yang pengasih dan baik hati (Yoh. 14:7-9). Gelar “Bapa” merupakan ciri pembeda dalam Perjanjian Baru dari pengajaran Yesus, khususnya dalam Injil Yohanes. Dia bukan Bapa dari semua manusia, tetapi hanya bagi mereka yang datang kepada-Nya melalui Yesus Kristus. “Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh. 14:6). Ada perbedaan antara Allah sebagai Pencipta kita dan Allah sebagai Bapa bagi orang percaya.

Allah adalah Bapa yang baik dan sempurna. Dia memilih kita untuk menjadi anak-anak-Nya, oleh karena itu kita harus mengizinkan Dia untuk menjalankan tanggung jawab sebagai Bapa yang penuh perhatian.

Sebagai Bapa yang penuh kasih Dia selalu lebih memperhatikan anak-anak-Nya. Bapa memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya (Mat. 7:11). Dia bahkan memberi kita kerajaan-Nya (Luk. 12:28-32). Konteks seperti Matius pasal 6 berbicara tentang semua kebutuhan kita. Bapa sorgawi kita ingin memberi jauh lebih banyak daripada yang bisa kita terima.

Lalu, mengapa kita harus takut bahwa Dia akan gagal memberikan yang terbaik bagi kita? Jika Dia gagal memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya maka integritas-Nya sendiri akan dipertaruhkan. Dia akan melindungi Nama-Nya karena itu mengungkapkan karakter-Nya yang sempurna. Dia akan selalu memberi sedemikian rupa sehingga Nama-Nya akan dimuliakan.

Tumbuh dalam kemiskinan dan sulit bisa bersekolah membuat saya kecil suka merenungi nasib, sampai Mama saya berkata, “Nak, walau kamu tidak punya ayah di dunia, tapi masih punya Bapa Sorgawi yang akan memelihara kehidupan kita. Carilah Dia.” Ucapan mama sungguh terbukti dalam kehidupan saya yang sudah lima puluh sekian tahun. Saya bangga dengan Bapa Sorgawi yang mengaruniakan mama, wanita hebat dalam hidup saya.

Janganlah menjalani hidup sebagai anak-anak-Nya, seolah-olah anak yatim piatu tanpa Bapa yang peduli. Dia layak mendapatkan kepercayaan dan kepercayaan mutlak Anda. Bapa sepenuhnya menyadari semua kebutuhan Anda yang paling dalam. Dia siap untuk bertemu mereka yang mencari-Nya dengan cara yang terbaik.

Salam andalkan Bapa Sorgawi.

Refleksi diri:

  • Apa karakter Bapa Sorgawi yang begitu berkesan bagi diri Anda? Mengapa?
  • Bagaimana sekarang Anda menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada Bapa dalam memenuhi semua kebutuhan Anda?