Bagikan artikel ini :

Bapa Yang Baik

Matius 7:7-11

Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.
- Matius 7:11

Seorang Kristen berkata dengan pesimisnya, “Saya sudah stop berdoa. Berdoa tidak berdoa, sama saja hasilnya.” Ini bukan hal baru. Seseorang kecewa karena doa-doanya sepertinya tidak terjawab dan memutuskan berhenti.
Berdoa hanya dilihat dari sisi pemenuhan keinginan pribadi. Kalau dikabulkan Tuhan baik, kalau tidak dikabulkan Tuhan jahat. Seperti seorang anak yang meminta sesuatu kepada orangtuanya, kalau diberi berkata mereka baik, tidak diberi dikatakan jahat. Jika Anda sedang bergumul akan hal yang sama, mari melihat apa yang diajarkan tentang doa oleh Tuhan Yesus.

(1) Kualitas sang pemberi. Jika kita meminta kepada seseorang dan mengenal kualitas sang pemberi seharusnya membedakan sikap hidup kita. Pada ayat 9-10, Yesus menyampaikan bahwa seorang manusia tidak akan memberikan batu kalau anaknya meminta roti atau memberi ular kalau anaknya meminta ikan. Orang yang jahat juga tahu memberi pemberian baik kepada anak-anaknya. Ayat ini memakai kata “jahat” mengacu pada manusia yang berdosa dan tidak mengenal Tuhan. Jadi orang yang jahat saja tahu memberikan yang baik, apalagi Bapa di Sorga yaitu Bapa yang Mahabaik, Bapa yang Sempurna. Kita belajar bahwa kebaikan-Nya jauh melampaui kebaikan seorang manusia yang tidak sempurna.

(2) Kualitas pemberian. Bapa akan memberikan yang baik, ini suatu kepastian akan kualitas pemberian-Nya. Tidak perlu khawatir akan jawaban doa kita, Tuhan pasti akan memberikan yang baik dan bukan yang buruk. Namun, kita perlu menyadari definisi “baik” tersebut. “Baik” sering kita asumsikan sebagai segala sesuatu urusan lancar, rekening tabungan banyak, kesehatan prima, intinya semuanya tanpa masalah. Padahal “baik” tidak selalu seperti itu. “Baik” seharusnya kita pahami sebagai apa pun yang membuat kita semakin bertumbuh di dalam kerohanian, berubah dalam karakter menjadi semakin baik, dan hidup semakin serupa Kristus.

Naikkanlah semua permohonan yang menjadi kerinduan atau kegelisahan hati Anda kepada Bapa di Sorga. Dia selalu dan pasti memberikan yang terbaik. Berdoalah untuk meminta yang baik menurut Tuhan, bukan menurut kehendak Anda pribadi.

Refleksi Diri:

  • Mengapa kita bisa memercayakan semua jawaban doa kita kepada Bapa di Sorga?
  • Apa hal baik yang Anda terima sebagai jawaban doa yang tidak berkaitan dengan hal fisik duniawi?