Bagikan artikel ini :

Bekerja - Berkat atau Kutuk?

Kejadian 2:15-20; 3:17-19

... dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidup. Kejadian 3:17b

Sejak manusia jatuh ke dalam dosa, bekerja menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan lagi. Manusia harus bersusah payah mengolah tanah untuk mencari rezeki. Dikutuknya tanah oleh Tuhan mengakibatkan manusia mengalami kesulitan dalam mengolah tanah agar maksimal mendapatkan hasil. Ini adalah bagian dari hukuman Allah terhadap manusia akibat kejatuhan. Hal ini dialami oleh seluruh manusia seumur hidup, khususnya kaum pria yang secara hirarki adalah kepala rumah tangga.

Berdasar latar belakang ini, timbul pertanyaan: apakah bekerja itu merupakan berkat atau kutuk? Bila kita melihat kembali sebelum kejatuhan manusia, bekerja merupakan mandat yang diberikan Allah kepada manusia. Kerja bukanlah hukuman Allah karena diberikan kepada manusia sebagai sebuah kepercayaan. Di Taman Eden, Allah memberikan perintah kepada Adam untuk bekerja, “mengusahakan dan memelihara taman itu” (Kej. 3:15).

Pengkhotbah dan penulis, Timothy Keller mengatakan, “Pekerjaan adalah bagian dari rancangan Allah yang sempurna bagi kehidupan manusia, karena kita diciptakan dalam rupa dan gambar Allah, dan bagian dari kemuliaan serta kebahagiaan-Nya adalah Dia bekerja, seperti halnya anak Allah, yang berkata, ‘Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.’” (Yoh. 5:17). Manusia diberi tugas untuk bekerja karena Allah adalah Tuhan yang bekerja juga. Allah bekerja di dalam kekekalan menjadikan langit dan bumi. Jadi, bekerja merupakan suatu berkat karena Allah pun bekerja di dalam segala kekuasaan dan kedaulatan-Nya. Sayangnya akibat dosa, pekerjaan bersama seluruh aspek kehidupan manusia lainnya berada di bawah kutukan dosa.

Saudaraku, bekerja bukanlah suatu kutuk. Bekerja adalah suatu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari diri manusia karena diciptakan dalam gambar dan rupa Allah. Bekerja memang tidaklah mudah, diperlukan perjuangan. Meskipun demikian, ini bukan berarti kita menjadi malas untuk bekerja. Sadarilah bahwa tanpa bekerja, seseorang tidak akan mendapatkan penghasilan. Tanpa penghasilan seseorang tidak dapat makan dan menjalani hidup secara normal. Marilah kita semua bekerja dengan rajin sebagai sebuah mandat yang Tuhan Yesus berikan, sambil terus mengandalkan Dia karena segala berkat itu datang daripada-Nya.

BEKERJA MERUPAKAN SEBUAH KEPERCAYAAN DARI ALLAH KEPADA MANUSIA UNTUK MENGUSAHAKAN DAN MEMELIHARA KEHIDUPAN INI.