Bagikan artikel ini :

Belajar Dari Pengalaman

Ayub 42:1-6

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
- Ayub 42:5

Ketika mengalami permasalahan dan pergumulan, pertanyaan yang sering muncul di dalam hati dan pikiran kita adalah mengapa Tuhan izinkan semua ini terjadi di dalam kehidupan kita? Mengapa Tuhan tidak menjaga dan mencegah semua masalah ini terjadi? Padahal kita percaya Tuhan sanggup melakukan segala perkara, bahkan mampu membuat kondisi kita baik-baik saja.

Melalui kisah Ayub, kita bisa belajar bahwa pengalaman pahit dalam hidup Tuhan izinkan terjadi untuk maksud yang baik bagi kita. Ayub adalah contoh figur orang yang benar dan takut akan Allah, tetapi mengalami berbagai bencana dan malapetaka di dalam hidupnya tanpa tahu apa alasannya. Namun ternyata, penderitaan yang ia alami menjadikan dirinya seorang yang lebih baik, lebih bertumbuh, lebih beriman, dan lebih mengenal Allah yang ia sembah.

Kata “sekarang” pada ayat emas di atas, menunjukkan adanya perubahan nyata di dalam hidup Ayub. Sebelumnya Ayub hanya mengenal Allah dari perkataan orang lain, dari berita atau firman, tetapi pengalaman pahit hidupnya memberikan Ayub sebuah pandangan yang berbeda terhadap diri Allah. Allah yang ia dengar sebelumnya ternyata sekarang ia sadari lebih dahsyat, lebih powerful, lebih mulia, dan lebih kudus dari apa yang dibayangkan sebelumnya.

Saudara-saudaraku yang terkasih, sikap marah dan bertanya kepada Tuhan atas penderitaan yang kita alami adalah wajar. Lazim apabila muncul sikap penolakan terhadap apa yang terjadi. Namun, kita harus percaya bahwa semua pengalaman pahit dan penuh duka, membawa kita kepada sebuah kondisi yang lebih baik. Ketika kita tetap yakin dan percaya seperti layaknya Ayub di tengah pergumulan yang dialami, kita menjadi orang- orang yang semakin bertumbuh dan mengenal Allah. Terkadang kita harus mengalami jalan buntu supaya kita bertelut di hadapan Tuhan Yesus dan memohon kepada-Nya untuk melakukan sesuatu yang ajaib bagi kita. Karena itu, ketika kita diizinkan masuk ke dalam permasalahan dan pergumulan, percayalah bahwa Tuhan Yesus sedang mempersiapkan kita untuk naik ke tingkatan iman yang lebih tinggi.

Refleksi diri:

  • Apa hal-hal lebih baik yang Anda dapatkan dari pergumulan yang pernah/sedang Anda alami?
  • Bagaimana Anda akan bersikap jika satu saat nanti diizinkan Tuhan mengalami suatu pergumulan berat?