Bagikan artikel ini :

Belajar Kepada Binatang Semut

Amsal 6:4-11

Hai pemalas pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.
- Amsal 6:6

Ayat ini menyampaikan bahwa orang malas disuruh memperhatikan tingkah laku semut. Para pemalas disuruh belajar kepada hewan, padahal manusia adalah makhluk tertinggi yang diciptakan segambar dengan Allah. Namun bagi para pemalas, Tuhan menyuruh mereka belajar kepada semut, ciptaan yang lebih rendah. Kenapa sampai disuruh belajar kepada binatang? Karena Allah tidak suka orang malas.

Semut punya banyak kelebihan. Mereka tidak punya komandan, tidak ada yang mengawasi dan memberi komando, tetapi kerja rajin, giat dan tidak putus asa dalam mengumpulkan makanan. Menghadapi musim dingin tanpa rasa takut karena mereka terlebih dahulu mempersiapkan diri selama musim panen. Semut tidak saling berebut melainkan saling bekerja sama satu sama lain. Mereka kerja tanpa ribut dan nggak pake ngomel. Semut juga tidak saling sikut.

Sementara orang pemalas sedikit-sedikit suka takut. Baru kerja sedikit sudah cemberut dan wajahnya langsung berkerut. Beralasan di luar ada angin ribut, hobinya berbaring dalam balutan selimut. Makanya Allah berkata, “Hai pemalas belajarlah kepada semut.” Coba perhatikan semut, nggak pernah kita temukan semut sedang terlentang, leyeh-leyeh, gogoleran, baringan santai dulu aah.. Kalau ada, itu pasti bukan semut tetapi babi, hehehe... Dan Tuhan tidak suruh kita belajar dari babi melainkan belajar dari semut yang sudah pasti ditemukan sedang bergerak, bekerja menjalankan tugasnya.

Amsal bukan sekali saja mencatat tentang orang malas. Orang malas disebutkan suka menunda pekerjaan, jika bisa dikerjakan nanti ya dibiarkan dulu saja olehnya (Ams. 6:9-10). Orang pemalas juga tidak menyelesaikan apa yang sudah mulai dikerjakannya (Ams. 12:27). Ia juga sukanya mencari jalan yang gampang, tidak suka akan pekerjaan sulit yang membutuhkan tenaga dan pikiran (Ams. 20:4).

Yuk saudaraku, mulai rajin lagi bekerja, belajar, dan berlatih. Tuhan Yesus sendiri selama hidupnya memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. Bangun sejak dini hari, berdoa di pagi hari, dan melayani hingga malam hari. Masakan Anda sebagai murid-murid-Nya tidak meneladani-Nya? Ayo semangat kerja!

Refleksi Diri:

  • Adakah sifat malas yang saat ini menguasai Anda? Bagaimana Anda akan memperbaikinya?
  • Ayat Amsal mana tentang kemalasan yang berbicara banyak buat Anda? Mengapa?