Bagikan artikel ini :

Berani berbuat berani bertanggung jawab

1 Tawarikh 21:17-30

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
- 1 Yohanes 1:9

Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Inilah yang dilakukan Daud. Daud berdosa kepada Tuhan dengan mengadakan sensus bagi rakyatnya (1Taw. 21:1-16). Akibat dosa tersebut, Tuhan mendatangkan penyakit sampar yang menewaskan puluhan ribu orang. Menyadari dosanya mengakibatkan banyak korban tidak bersalah, Daud langsung bertobat. Pertobatan itu ditunjukkannya dengan kesediaan menanggung hukuman Tuhan (ay. 17). Namun, Tuhan berkehendak lain. Allah tidak menghukum Daud melainkan menyuruhnya mendirikan mezbah bagi Tuhan sebagai ekspresi pertobatannya.

Daud mendatangi Ornan pemilik tanah yang akan menjadi tempat ia mendirikan mezbah. Ornan ingin memberikan tanahnya kepada Daud secara cuma-cuma (ay. 23), tetapi Daud menolak. Daud ingin membayar dengan harga penuh (ay. 24).
Dua hal dapat kita pelajari dari kisah ini.

Pertama, dosa harus segera diikuti dengan pertobatan. Allah itu kasih. Ia tidak pelit untuk memberi pengampunan, seperti yang disampaikan melalui ayat emas kita hari ini. Yang Dia kehendaki adalah kita bertobat. Penundaan bertobat hanya akan memperparah penderitaan kita. Penundaan bertobat menggelisahkan kita. Selain itu, semakin kita menunda, semakin mungkin kita terjerumus dalam dosa yang lebih dalam. Dosa melahirkan dosa.

Kedua, pertobatan harus disertai keberanian menanggung harga. Daud tidak bermental “gratisan.” Meskipun Daud seorang raja, ia tidak memakai kedudukannya untuk meminta tanah dan lembu secara gratis. Ia membayar harga untuk membangun mezbah itu. Ia membayar harga pertobatannya. Ketika kita bertobat, jangan berpikir tidak ada harga yang harus dibayar. Pengampunan dari Allah memang gratis, tetapi kita berkewajiban membayar akibat yang ditimbulkan kesalahan kita. Jika ada orang yang dirugikan, kita harus membayar kerugian tersebut.
Itulah yang terjadi pada Zakheus ketika bertobat (Luk. 19:8). Ia membayar ganti rugi lebih daripada yang sewajarnya. Itulah tanda pertobatan sejati.

Saudaraku, sekiranya Anda masih terjerat dalam dosa yang menghalangi berkat Anda dari Tuhan, segeralah bertobat. Datang ke hadapan-Nya dan akui dengan hati yang tulus. Meski ada harga yang harus dibayar akibat dosa tersebut, percayalah Tuhan Yesus akan menggantikannya dengan upah yang berlebih.

Refleksi Diri:

  • Apakah ada dosa-dosa yang selama ini belum Anda akui di hadapan Tuhan? Segeralah bertobat!
  • Siapkah Anda membayar harga atas perbuatan dosa yang Anda lakukan?