Bagikan artikel ini :

Berani Menghadapi Tantangan

2 Raja Raja 6:8-17

Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
- 2 Raja Raja 6:17b

Tom mengejar anak-anak muda yang baru saja mencuri sepedanya. Ia tidak punya rencana apa pun, selain reaksi spontan ingin mengambil kembali sepedanya. Namun yang mengejutkan, ketiga pencuri itu melihat ke arahnya, lalu segera menjatuhkan sepeda dan lari ketakutan. Tom merasa lega sekaligus kagum pada dirinya sendiri. Pada saat mengambil sepedanya dan membalikkan badan, ternyata ia melihat Jeff, seorang teman berotot kekar yang dari tadi membuntutinya. Rupanya yang ditakuti anak-anak muda tadi bukanlah Tom melainkan Jeff yang berotot kekar itu.

Bujang Elisa sempat panik ketika melihat kotanya dikepung oleh pasukan tentara Aram. Ia berlari mendapati Elisa dan berkata, “Celaka tuanku! Apakah yang akan kita perbuat?” Elisa menyuruhnya tenang, “Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita daripada yang menyertai mereka”. Lalu Allah membuka mata pelayan itu dan ia pun melihat, “gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa” (ay.15-17). Allah menyertai Elisa dan bangsa Israel dengan cara-Nya yang ajaib. Dia mengirimkan tentara Kerajaan Allah untuk melindungi kota mereka. Bangsa Israel hanya perlu punya keberanian menghadapi tantangan dan yakin Allah senantiasa menyertai mereka.

Dalam kehidupan, adakalanya kita berada dalam situasi yang serba tidak pasti dan penuh tantangan. Mungkin kita harus mempertaruhkan reputasi bahkan mungkin juga rasa aman karena bertekad melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ingatlah bahwa kita tidak sendirian, ada Tuhan Yesus yang selalu beserta kita. Tetaplah percaya kepada Tuhan dan berdoa, menyerahkan semua ketakutan dan kekuatiran kita kepada-Nya niscaya Yesus akan memberikan keberanian menghadapi tantangan.

Percayalah bahwa Tuhan Yesus selalu menyertai kita dan kuasa-Nya lebih besar dari pada kuasa musuh apa pun. Tanyakanlah pertanyaan Paulus ini kepada diri kita sendiri: “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Rm. 8:31). Ya, siapa bisa melawan kita? Tidak ada bukan? Karena itu, bersama Allah, kita berani menghadapi semua tantangan dan kesulitan yang ada di depan kita.

Refleksi diri:

  • Hal apa saja yang akhir-akhir ini membuat Anda takut dan gelisah, sehingga hidup Anda tidak tenang?
  • Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi ketakutan atas tantangan tersebut?