Bagikan artikel ini :

Berbahagialah Yang Suka Memberi

Kisah Para Rasul 20:33-38

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.
- Kisah Para Rasul 20:35b

Seorang dosen sedang berjalan santai bersama Andi, mahasiswanya di taman kampus. Mereka melihat sepasang sepatu usang milik tukang kebun. Andi iseng mengusulkan, “Bagaimana kalau kita kerjain tukang kebun ini dengan menyembunyikan sepatunya?” Dosennya menjawab, “Andi, tidak pantas menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin! Kamu orang berpunya, kenapa tidak menambah kebahagiaan bapak tukang kebun. Coba kamu masukkan beberapa lembar uang kertas ke dalam sepatunya dan perhatikan bagaimana responsnya.” Andi pun mempraktikkan usulan dosennya.

Tak berapa lama datanglah bapak tukang kebun. Ketika hendak memasukkan kakinya ke dalam sepatu, terkejutlah ia karena menemukan uang di dalamnya. Ia menggenggam uang tersebut sambil berlutut dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, ya Allah, yang Maha Pengasih dan Mahatahu. Istriku sedang sakit, anak-anakku kelaparan. Mereka belum makan hari ini. Engkau telah menyelamatkan keluargaku dari penderitaan.” Andi sangat terharu dan menangis menyaksikan peristiwa itu. Sang dosen lalu berkata, “Sekarang kamu merasa bahagia karena memberi, bukan?” Andi menjawab, “Sekarang aku mengerti kalimat: ketika kamu memberi, kamu akan memperoleh kebahagiaan yang lebih banyak dibandingkan ketika kamu menerima.”

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita jika ingin mengalami kebahagiaan, kuncinya adalah suka memberi. Paulus mengingatkan jemaat di Efesus bahwa ia sudah memberikan teladan dalam hal memberi, yaitu dengan bekerja membuat tenda, ia menghidupi dirinya dan juga mendukung kebutuhan orang-orang yang bersama dengannya dalam melakukan pelayanan mengabarkan Injil. Paulus lalu mengutip perkataan Kristus bahwa berbahagialah orang yang memberi. Paulus menyampaikan tujuan utama jemaat Korintus dalam hal memberi adalah untuk membantu saudara seiman yang kekurangan dan mendukung pekerjaan Tuhan dalam penginjilan.

Marilah kita sebagai anggota jemaat tubuh Kristus, hidup dengan semangat saling memberi dan melayani. Jika kita melihat saudara sepelayanan kita mengalami kesulitan, segera bantu dan jangan memalingkan muka. Niscaya Tuhan Yesus Kristus akan memberkati hidup kita menjadi lebih indah dan bahagia. Semoga hidup kita bisa menjadi saluran berkat buat orang lain.

Refleksi diri:

  • Apa yang Anda rasakan saat bisa memberi saudara seiman yang butuh bantuan? Adakah sukacita dan apa dampaknya bagi Anda?
  • Apa langkah konkrit yang Anda lakukan untuk menumbuhkan kebiasaan memberi?