Beritakan kabar baik
Kisah Para Rasul 3:1-26
… “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu. Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” … Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
- Kisah Para Rasul 3:6-7
Kita hidup di era post modern dengan budaya cuek yang sangat individualistik dan materialistik. Budaya yang menghasilkan manusia masa bodoh, tidak peduli, dan egois. Berbeda dengan Petrus dan Yohanes pada masa gereja mula-mula yang sangat peduli dengan mereka yang lemah tubuh dan mendoakannya hingga sembuh.
Konteks perikop hari ini adalah kisah Petrus menyembuhkan orang lumpuh (ay. 1-10). Orang lumpuh ini tidak memiliki harapan sebab lahir cacat dan berusia lebih dari 40 tahun (Kis. 4:22). Setiap hari orang-orang mengusungnya untuk mengemis di pintu Gerbang Indah di bait Allah. Pada jam tiga sore, Petrus dan Yohanes datang beribadah (ay. 1). Mereka bertemu pengemis itu dan mendoakannya kemudian disembuhkan oleh Tuhan. Setelah itu ia terus memuji Tuhan dan mengikuti Petrus dan Yohanes (ay. 8-11). Petrus memakai kesempatan melayani orang lumpuh ini untuk memberitakan Injil. Apa yang Petrus hendak sampaikan melalui pelayanannya?
(1) Petrus memberitakan bahwa mukjizat terjadi karena kuasa dalam nama Yesus Kristus (ay. 16). Nama Yesus memiliki kuasa yang luar biasa karena Dia adalah Mesias. Perjanjian Lama berisi ratusan rujukan tentang Mesias dan semuanya tergenapi di dalam diri Yesus. Yesus memang mati di kayu salib, tapi kebangkitan-Nya memberi kuasa untuk menyembuhkan mereka yang lemah tubuhnya.
(2) Petrus menegur dosa orang-orang Yahudi karena telah menyerahkan Yesus yang tidak bersalah dan dihukum mati padahal Dia adalah Mesias yang dijanjikan dan dinantikan. Menegur dosa adalah elemen yang sangat penting dalam penginjilan. Sebelum orang sadar akan dosanya, ia tidak akan merasa perlu Juruselamat. Petrus menantang mereka untuk bertobat dan percaya Kristus (ay. 19). Ketika bertobat maka dosa mereka diampuni dan beroleh hidup kekal (ay. 19-26).
(3) Petrus memberikan pengharapan kepada mereka. Melalui penyaliban Yesus, Allah menggenapi rencana-Nya (ay. 17-18). Ini berarti Allah sanggup mengubah apa yang jahat menjadi baik dan untuk mendatangkan kemuliaan-Nya. Yuk, mari kita peduli kepada orang-orang yang belum mengenal Yesus. Beritakan kabar baik itu kepada mereka.
Refleksi Diri:
- Apakah Anda sudah bertobat dan beriman kepada Kristus?
- Adakah kepedulian dalam diri Anda kepada mereka yang lemah dan belum percaya? Kapan terakhir kali Anda menyaksikan iman kepada mereka?