Bagikan artikel ini :

Berjaga-jagalah

Markus 13:32-37

“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. —Markus 13:33

Markus 13 mencatat ajaran T uhan Yesus tentang akhir zaman. Dia memberikan rincian peristiwa apa saja yang akan terjadi. Peperangan, goncangan hubungan sosial, bencana alam, munculnya sosok yang disebut Antikristus, penganiayaan atas orang percaya. Ajaran ini ditutup dengan nasihat untuk berjaga-jaga (ay. 33-37), sampai berkali-kali.

 Sejak kenaikan T uhan Yesus ke surga, kita telah memasuki masa yang disebut zaman akhir. Zaman akhir berbeda dengan akhir zaman. Zaman akhir mengacu pada masa yang panjang antara kenaikan T uhan Yesus ke surga sampai hari yang disebut akhir zaman. Akhir zaman atau sering disebut kiamat adalah satu hari ketika langit dan bumi yang sekarang ini akan berlalu dan T uhan menciptakan langit dan bumi yang baru. T entang hari itu atau akhir zaman, tidak ada seorang pun tahu kapan akan terjadi. Oleh karena itu, jangan percaya pada ramalan apa pun yang mengatakan T uhan Yesus akan datang pada hari atau tanggal tertentu.

 Sebagai anak-anak T uhan, hal penting yang kita harus ingat dan lakukan senantiasa adalah sikap berjaga-jaga. Bagaikan seorang penjaga malam yang tidak tahu kapan maling atau rampok akan datang, ia diharapkan tidak lengah apalagi sampai tertidur. Ia harus selalu bersiap sedia. Memang jaga malam itu sangat melelahkan, apalagi jika udaranya dingin. 

Orang yang menjaga dalam kondisi tersebut akan cepat lelah dan ingin tidur. Akan tetapi, T uhan Yesus memerintahkan agar kita jangan lengah. Di saat kita paling lemah, bisa jadi Dia datang kembali. Alangkah malunya jika Dia mendapati kita tidak siap.

 Berjaga-jaga artinya kita menyiapkan diri untuk menyambut T uhan Yesus. Seperti pengantin wanita menyambut pengantin pria, ia akan berdandan cantik, ia tetap akan merias wajahnya, meskipun mungkin setengah wajahnya tertutup masker (pada masa pandemi Covid-19). Demikian pula kita menyiapkan diri menyambut T uhan Yesus dengan kehidupan yang indah, yang berkenan kepada-Nya. Hendaklah kita tetap setia dalam iman dan senantiasa memberikan teladan karakter Kristus kepada saudara-saudara seiman atau orang yang belum percaya kepada-Nya. Alangkah bangganya jika kelak Dia mendapati kita hidup dalam kekudusan, kebenaran, keadilan, dan kasih. Amin.

Refleksi Diri:

• Apakah Anda sudah menyiapkan diri menyambut kedatangan T uhan Yesus yang kedua kali?

• Apa yang Anda lakukan saat ini sebagai persiapan diri menyambut kedatangan-Nya?