Bagikan artikel ini :

Bersyukur Menjadi Baru

Kolose 1:9-14

dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.
- Kolose 1:12

Sewaktu kecil, saya selalu menunggu momen kenaikan kelas. Mengapa? Karena saya akan mendapatkan peralatan sekolah yang baru, dari alat tulis hingga pakaian. Hati saya otomatis menaikkan syukur karena dapat menikmati barang-barang baru dan membuang barang-barang lama. Saya rasa setiap orang umumnya akan senang dan otomatis bersyukur ketika mendapatkan sesuatu hal yang baru. Entah barang, pengalaman, pekerjaan, dan hal-hal baru lainnya. Namun, pernahkah kita menaikkan syukur kepada Tuhan karena mendapatkan hidup yang baru?

Kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia tidak lagi hidup dalam rencana kehendak Allah. Manusia menjadi pribadi yang cenderung melakukan dosa dan tindakan yang menentang kebenaran Allah. Rasul Paulus mencatat kondisi manusia yang berdosa adalah kondisi yang berada di bawah penguasa kegelapan dan di luar kerajaan Allah (ay. 13). Sungguh sebuah kondisi yang buruk!

Namun, semua berubah ketika Yesus Kristus melakukan penebusan kepada umat manusia. Setiap orang yang percaya pada Kristus, tidak lagi hidup di bawah penguasa kegelapan, melainkan hidup di bawah penguasa terang. Tidak lagi di luar kerajaan Allah, melainkan berada di dalam kerajaan Allah. Betapa kondisi yang sangat baik bagi kita umat manusia berdosa!

Karya penebusan Kristus di atas kayu salib telah menjadikan kita semua yang percaya menjadi manusia baru. Melalui Kristus, kita dilayakkan untuk hidup menjadi anak Allah. Tidak lagi menjadi manusia lama yang terjerat dalam kuasa dosa, tetapi sudah menjadi manusia baru yang terikat dalam kuasa Kristus. Apakah kita sudah bersyukur atas penebusan Kristus yang menjadikan kita manusia baru?

Teruslah kita mengucap syukur dan menjalani hari-hari dengan kesadaran sebagai manusia baru di dalam Yesus Kristus. Berjuanglah semakin mengenal kebenaran firman Tuhan sehingga sepanjang sisa hidup di dunia, kita terus bertumbuh dalam kebenaran Allah (ay. 10). Bukan hanya bersyukur untuk berkat, kekuatan, kesehatan yang Tuhan berikan, tapi bersyukur juga untuk manusia baru yang telah ditebus dalam Kristus.


Refleksi Diri:

  • Apa saja hal-hal yang seringkali Anda syukuri? Apakah penebusan Kristus salah satunya?
  • Bagaimana wujud syukur Anda sebagai manusia baru?