Bagikan artikel ini :

Berubah Tapi Tetap Berprinsip

Roma 12:1-8

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
- Roma 12:2

Dunia berubah dan untuk menyesuaikan diri, kita juga harus berubah jika tidak maka akan tertinggal! Kalimat ini baik tapi bukan berarti kebenaran karena kalau diikuti semuanya justru kita tidak tahu arah, bingung, dan linglung. Alkitab mengajarkan kita untuk merubah pikiran dengan tujuan:

(1) Jangan menjadi serupa dengan dunia. Perubahan dalam dunia yang begitu cepat dan menyilaukan mata, membuat kita tanpa sadar dibentuk mengikuti dunia. Alkitab mengingatkan agar kita siuman, tidak mengikuti dunia. Yang dunia harus menjadi gerejawi, sementara yang gereja jangan menjadi duniawi. Alkitab harus tetap dijunjung di tengah kuatnya arus dunia.

(2) Supaya tahu kehendak Allah. Kehendak Allah tidak usah dinanti lewat mimpi dan inspirasi, semuanya tertulis di dalam Alkitab. Semakin banyak membaca Alkitab semakin kita mengetahui kehendak Allah dalam hidup di tengah dunia yang berubah. Ada banyak yang lewat di depan mata tapi mengetahui kehendak Allah akan menolong kita untuk bisa memilah dan memilih. Hikmat sorgawi kiranya menolong kita supaya memilih apa yang baik, berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.

Dunia menawarkan banyak hal sehingga kita selalu ingin mencoba ini dan itu. Tanpa sadar kita jadi Kristen yang kehilangan prinsip dan indentitas. Kita bingung, linglung, dan akhirnya dipenuhi rasa cemas. Kecemasan bisa menggerogoti dan merampas kebahagiaan kita yang hidup mengikuti dunia.

Saat mengikuti dunia, semua jadi serba salah karena tidak ada prinsip yang di- pegang teguh. Hubungan jadi semakin tidak baik. Kecemasan berujung pada keputusan yang tidak masuk akal dan merugikan. Dunia sebetulnya hanya menawarkan dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi kita sebaiknya memilih untuk jadi manusia merdeka karena Kristus.

Saudaraku, cinta tak tertangkap oleh mata tapi diserap oleh pikiran. Maka bagi si buta, cinta seperti bidadari yang bersayap. Logika cinta pun tak bekerja seperti penilaian atas selera. Ia bersayap tetapi buta, ia tak ubahnya seperti anak-anak. Karenanya di dalam memilih, ia seringkali terpikat dan terjerat. Supaya tidak terjerat, jadilah merdeka karena berpegang prinsip Alkitab.

Salam tidak bingung.

Refleksi Diri:

  • Apakah Anda cenderung berubah mengikuti arus dunia atau berubah sambil tetap memegang prinsip Alkitab?
  • Sudahkah Anda membaca rutin Alkitab sebagai pedoman untuk memilih dengan hikmat tawaran-tawaran yang dunia berikan?