Bagikan artikel ini :

Buah Iman

Roma 1:8-15

Saudara-saudara, aku mau, supaya kamu mengetahui, bahwa aku telah sering berniat untuk datang kepadamu — tetapi hingga kini selalu aku terhalang — agar di tengah-tengahmu aku menemukan buah, seperti juga di tengah-tengah bangsa bukan Yahudi yang lain. Roma 1:13

Bukti bahwa sebuah pohon tumbuh subur adalah dari buahnya. Buah adalah hasil sebuah proses panjang dari sebuah benih yang bertunas menjadi pohon kecil kemudian bertumbuh semakin hari semakin besar, lalu berbunga, dan berbuah. Kualitas buah yang dihasilkan menjadi ukuran keberhasilan bagi pohon tersebut.

Demikian pula di dalam kehidupan seorang anak Tuhan. Ukuran seorang Kristen yang berhasil bukanlah dari berapa lama ia sudah menjadi orang Kristen, berapa banyak pelayanan yang ia kerjakan atau berapa besar persembahan yang ia telah berikan kepada Tuhan. Namun, kedewasaan seorang Kristen ditunjukkan dengan buah-buah Roh Kudus yang ada di dalam kehidupannya. Buah-buah Roh itu adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23).

Ketika Paulus mendengar tentang jemaat Roma yang bertumbuh cepat dan memiliki kesaksian iman yang baik, Paulus rindu untuk berjumpa dengan mereka. Mengapa? Karena Paulus ingin melihat sendiri dan menemukan buah iman yang mereka telah hasilkan di dalam kehidupan mereka.
Walaupun Paulus tidak merintis jemaat Roma, tetapi ia sangat bangga akan kesaksian iman jemaat Roma ini. Meskipun Paulus hanya mendengar kabar tentang buah iman mereka, Paulus tetap rindu mendoakan dan merasakan secara langsung kesaksian buah iman yang menguatkan dirinya.

Bagaimana dengan kehidupan rohani kita? Apakah kita sudah menghasilkan buah Roh bagi lingkungan sekitar kita? Apakah kita telah memiliki kehidupan yang jadi kesaksian bagi orang lain? Marilah mengoreksi diri. Hendaklah kita bertumbuh dan menghasilkan buah serta menjadi berkat bagi orang lain. Keterlibatan kita di dalam pelayanan sebetulnya tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Kapan pun kita punya kesempatan, kita bisa melayani untuk mendoakan dan menguatkan orang lain. Di mana pun kita berada kita bisa menjadi saksi Yesus dengan buah-buah Roh kita. Biarlah kita menjadi seperti yang Yesus inginkan, “... setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik...” (Mat. 7:17a).

JANGAN HANYA PUAS MEMILIKI IMAN, TAPI PUASLAH KETIKA IMAN ITU BERBUAH.