Bagikan artikel ini :

Bukti Anugerah Keselamatan

Amos 9:7-10

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
- Matius 7:21

Coba kita lihat orang-orang di sekeliling kita. Sebagian, bahkan mungkin mayoritas, bukanlah orang percaya. Namun, mereka toh sama suksesnya, sama sehatnya, sama menderitanya. Intinya, sama saja.

Orang-orang Israel pun diajak untuk memandang bangsa-bangsa di sekeliling mereka. Bukan hanya mereka saja yang Tuhan bebaskan dari Mesir. Musuh-musuh Israel seperti Filistin dan Aram pun Tuhan lepaskan dari Kaftor dan Kir (ay. 7). Lebih-lebih lagi, kini mereka sama bobroknya dengan bangsa-bangsa yang dimusnahkan Tuhan. Tuhan pun mengatakan akan memusnahkan mereka. Namun, ada satu hal yang membedakan orang Israel dari bangsa-bangsa lain. Ada secercah harapan yang Tuhan nyatakan, yakni bahwa Dia tidak akan memunahkan mereka sama sekali (ay. 8). Ada sebagian kecil kaum yang tetap setia dan taat. Merekalah yang akan selamat.

Orang Kristen tidak terlalu berbeda dengan orang dunia dalam banyak aspek. Bahkan, apakah bisa dikatakan bahwa orang Kristen lebih baik secara moral daripada mereka yang bukan? Secara teori, seharusnya demikian. Namun kita melihat banyak juga orang-orang Kristen yang sama bobroknya dengan orang-orang yang tidak percaya. Orang-orang Kristen yang seperti ini, yang KTP-nya lebih Kristen daripada dirinya sendiri, adalah sama seperti mayoritas orang Israel yang tidak taat. Bahkan orang yang rajin ke gereja setiap minggu pun bisa saja jatuh ke dalam golongan ini. Yang membedakan orang Kristen sejati dari mereka yang tidak adalah ketaatan mereka. Ketaatan mau mengikut Kristus dengan sungguh dan melakukan kehendak Bapa di Sorga.

“Tapi,” kita bertanya, “bukankah kita dipilih bukan karena perbuatan baik, melainkan semata-mata karena anugerah?” Benar. Tetapi apa bukti bahwa kita menerima anugerah keselamatan? Tidak lain dan tidak bukan adalah ketaatan! Jika kita berkubang di dalam dosa, jika kita asyik sendiri di dalam ketidaktaatan kita, benarkah kita sungguh-sungguh diselamatkan?

Renungan hari ini tidak sedang mengajak Anda untuk meragukan keselamatan Anda. Renungan ini hanya ingin bertanya: sudahkah Anda mengerjakan keselamatan itu dalam hidup sehari-hari?

Refleksi diri:

  • Sudah berapa lama Anda menjadi orang percaya? Bagaimana Anda mempertanggungjawabkan anugerah keselamatan Anda dalam keseharian?
  • Bagaimana Anda mengevaluasi ketaatan Anda dalam mengikut Tuhan Yesus?