Bagikan artikel ini :

Carilah Gembala Sejati

Hakim-hakim 21:15-25

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.
- Matius 9:36

Umat Tuhan bagai domba yang sangat membutuhkan Gembala, yakni Tuhan yang mengenal dan memelihara mereka. Namun dalam keseharian, meskipun umat telah meminta petunjuk kepada Tuhan, mereka kerap kali bertindak sendiri tanpa melibatkan-Nya.

Alkitab berbicara jujur tentang manusia: semua tidak mau menuruti arahan Tuhan untuk hidup yang baik, benar, dan adil. Ketika Alkitab menggambarkan sejarah umat Allah sendiri, kita menemukan bahwa tidak ada seorang pun yang tanpa kesalahan. Kalimat penutup dari Hakim-Hakim menyatakan semuanya, “... setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” Dan kemudian, pada zaman raja-raja Israel, bahkan mereka yang tidak digambarkan melakukan “kejahatan di mata Tuhan”—seperti Daud, Hizkia, dan Yosia pun—memiliki cacat.

Apakah ada di antara kita yang berbeda? Hari ini dalam Kerajaan Allah, kita hidup dalam pemerintahan Raja Yesus, tetapi hidup masih suka berbohong kepada Roh Kudus (Kis. 5:3), melakukan percabulan (1Kor. 6:13-20), memandang sebelah mata terhadap sesama (Yak. 2:3-4), dan menyembah berhala (Why. 2:20). Dan kemudian muncul pelecehan terhadap wanita dan pria, pembunuhan, dan perang sepanjang sejarah gereja. Kita mengaku umat Tuhan, pengikut Yesus Kristus, tetapi lebih banyak mengabaikannya.

Gembala upahan adalah mereka yang menjalankan tugas karena digaji, memperhatikan domba karena tugas, cenderung asyik dengan keinginannya sendiri. Gembala palsu adalah mereka yang mengeksploitasi domba-dombanya. Hanya mau perpuluhan dan segala keuntungan dari dombanya. Hanya pintar bicara di mimbar dan media sosial, tetapi tidak menyediakan waktu mengunjungi dan merawat domba-domba yang sengsara, sepi, putus asa, dan tidak terawat.

Gembala sejati, seperti diteladankan Tuhan Yesus, mengorbankan diri-Nya untuk kehidupan domba-dombanya, menuntun dengan sabar, dan memperhatikan kesengsaraan mereka. Bersyukur kita punya Gembala yang baik, Yesus Kristus, yang berbelas kasihan terhadap kita yang seperti domba tak bergembala. Yesus ingin menuntun kita menghindari kesalahan dan kesengsaraan yang tidak seharusnya terjadi dalam hidup kita. Dia ingin melindungi dan memelihara. Datanglah kepada-Nya sekarang dalam doa yang sungguh.

Salam carilah gembala sejati.
 

Refleksi diri:

  • Apakah Anda, sebagai pengikut Kristus, dalam menjalani hidup telah mengikuti petunjuk Tuhan sesuai firman-Nya?
  • Siapa gembala sejati dalam hidup Anda? Apakah Anda sudah mencari dan datang kepada Sang Gembala?